Jogja
Sabtu, 11 Januari 2014 - 09:51 WIB

Komunitas Sepeda Jogja Gelar Aksi Solidaritas Kecelakaan Pesepeda

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Sepeda Onthel (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA—Komunitas Bersepeda di Jogja menggelar aksi solidaritas untuk memprotes banyaknya korban jiwa di kalangan pesepeda. Aksi mereka mengambil tema Sepeda Sunyi.

Aksi solidaritas pada Jumat (10/1/2014) malam diikuti sekitar 100 pesepeda yang terdiri dari komunitas-komunitas, di antaranya Bangirejo Cycling Club, Berbah Ngepit, Sleman Ngepit, Godean Ngepit, sepeda tinggi dan Klover. Rute yang diambil mulai dari Tugu Jogja menuju Jembatan Kewek.

Advertisement

“Kami sangat prihatin banyaknya korban jiwa dari kalangan pesepeda,” kata Koordinator aksi, Anisa Rahmawati, di sela-sela aksi.

Diceritakan Anisa, pada 5 Januari lalu, di Jalan Palagan Km10, Nova Arif Safaat, pelajar kelas satu sekolah dasar tertabrak sebuah bus pariwisata saat mengendarai sepedanya pulang dari tempat ibunya berjualan. Nahas, nyawa pesepeda cilik itu tak tertolong.

“Nova sudah menjadi korban kesekian kalinya. Jadi selain mengenang tujuh hari kematiannya, aksi ini juga untuk mengingatkan pengguna jalan lainnya untuk saling menghargai dan berhati-hati. Jangan sampai korban terus berjatuhan,” kata Annisa.

Advertisement

Menurut dia, di DIY dalam sehari minimal terjadi dua kecelakaan dan tak jarang pula sampai memakan korban. “Jangan sampai insiden ini justru dianggap lazim oleh sebagian masyarakat,” ucap Anisa.

Peserta aksi dan penggiat sepeda di Kota Jogja, Daniel Suharta, mengatakan aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap seringnya kecelakan di jalan raya.

“Kematian di jalan bukan kematian yang wajar. Ini merupakan bentuk dari kegagalan pengelolaan tata dan ruang sehingga pengguna jalan harus bertaruh nyawa,” katanya.

Advertisement

Dia berharap pemerintah mulai sadar dan segera melakukan pembenahan-pembenahan, jangan sampai korban terus berjatuhan.

“Kami membawa lilin dan bunga serta berdoa sejenak di Tugu Jogja, kemudian berjalan kaki menuju Jembatan Kewek. Kami memasang monumen sebagai simbol atas kematian Nova dan pesepeda lainnya,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif