SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga miskin (JIBI/Solopos/Dok.)

Konferensi Internasional digelar di UGM.

Harianjogja.com, SLEMAN-Setidaknya 100 pakar di bidang pembangunan wilayah, lingkungan, dan geografi dari 19 negara di dunia hadir dalam The 13th International Asian Urbanization Conference. Dalam konferensi yang berlangsung selama dua hari, 6-7 Januari di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) membahas berbagai persoalan terkait fenomena peningkatan urbanisasi dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Ketua Panitia Konferensi, Rini Rachmawati, menyampaikan tingkat urbanisasi di Asia tinggi tetapi tidak diikuti dengan pembangunan infrastruktur yang memadai sehingga menimbulkan sejumlah persoalan seperti pengangguran dan pemukiman.

“Hal ini sudah terjadi di India, urbansiasi tinggi tetapi tidak diiringi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai,” jelasnya di sela-sela konferensi, Rabu (6/1/2016) seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com terima.

Demikian halnya di Indonesia, penyediaan infrastruktur yang memadai masih menjadi permasalahan serius terutama di sejumlah megacity seperti Jakarta dan Surabaya dengan tingkat urbanisasi tinggi. Penduduk desa berbondong-bondong data ke kota-kota terebut untuk mencari pekerjaan, memperoleh failitas pendidikan dan ekonomi yang lebih baik.

Menurutnya, berbagai persoalan tersebut perlu diperhatikan dan dicari solusi penyelesaiannya. Melalui konferensi ini, diharapkan para peneliti bisa berbagai hasil riset terkini sehingga bisa diperoleh gambaran pengembangan konsep pembangunan wilayah perkotaan yang tepat untuk mengatasi persoalan urbanisasi ini.

“Bisa belajar dari negara satu dan lainnya dalam melaksanakan pembangunan wilayah perkotaan,” ujarnya.

Salah satunya terakit konsep pembangunan wilayah yang dilakukan oleh Singapura. Negara tersebut memindahkan pusat pemerintahan ke daerah pinggiran kota. Dengan langkah tersebut bisa mengurai sebagian persoalan kemacetan di kota-kota besar Singapura.

Lebih lanjut disampaikan Rini, pada konferensi ini dipersentasikan 93 paper dari peneliti yang berasal dari 19 negara dunia yang terbagi kedalam 16 sub tema. Beberapa diantaranya transformasi rural-urban, ketahanan perkotaan,  manajemen risiko dan bencana, pembangunan wilayah perkotaan, urabnisasi di era teknologi infromasi dan komunikasi.

Konferensi yang diselenggarakan oleh Prodi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi UGM bekerjasama dengan Asian Urban Research Associaton (AURA) ini diikuti peneliti, akademisi, dan mahasiswa dari India, Mlaaysia, Prancis, Austria, Sinagpura, Finladia, Thailand, serta Vietnam, Berikutnya, Jerman, Taiwan, Amerika Serikat, Kamboja, Jepang. Kazakhstan, Selandia Baru, Filipina, Portugis, dan Romania. Dalam seminar ini menghadirkan pembicara kunci Prof. Ashok K. Dutt, anggota pendiri AURA yang merupakan Profesor emeritus dari Unievrsity of Akron, Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya