SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengolahan tebu di pabrik gula (JIBI/Bisnis/Antara)

Konflik APTRI untuk munas diadakan sebagai ajang evaluasi pengurus.

Harianjogja.com, JOGJA – Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) versi Munas Bali Sumitro Samadikun menyatakan Musyawarah Nasional (Munas) IV yang berlangsung di Yogyakarta pada 17-19 Desember 2015 merupakan ajang evaluasi seluruh kepengurusan asosiasi itu.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

“Munas ini menjadi ajang evaluasi seluruh elemen kepengurusan selama masa baktinya,” kata Sumitro seusai membuka Munas IV Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) seperti dilansir dari Antara, Kamis (17/12/2015).

Menurut dia, melalui forum Munas tersebut apabila kepemimpinannya masih dikehendaki maka akan maju kembali. Tetapi jika dianggap tidak lagi mampu mengemban amanah, ia mempersilakan dipilih kandidat yang baru.

“Ketua kan maksimal dua kali menjabat. Dengan demikian akan selalu ada penyegaran dalam roda kepengurusan APTRI,” kata dia.

Sumitro juga membantah bahwa Munas IV tersebut mendapat penolakan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) maupun Dewan Pimpinan Cabang (DPC) asosiasi itu di berbagai daerah, seperti yang diberitakan di media sebelumnya.

Sebaliknya, Ia mengklaim Munas IV tersebut justru didukung oleh hampir seluruh DPD maupun DPC APTRI. Seperti yang ia sebutkan di antaranya DPD APTRI Jawa Tengah, DPD APTRI Medan, DPD APTRI Lampung, DPD APTRI Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga DPD APTRI Makassar.

“Tidak ada penolakan, memang ada yang saya belum lihat yakni DPD Jawa Barat, itupun DPC-nya saya lihat hadir,” kata Sumitro.

Acara Munas yang dihadiri sekitar 230 peserta perwakilan DPD APTRI serta direksi pabrik gula dari berbagai daerah itu dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) DIY Sutarto, mewakili Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Sementara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang sedianya dijadwalkan membuka Munas, batal hadir.

Ketua Panitia Munas IV APTRI, Nur Khabsyin mengatakan ketidak hadiran Menteri Pertanian serta para pejabat lainnya bukan disebabkan keengganan hadir, melainkan terhalang dengan acara lainnya.

Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD APTRI Jawa Tengah Ali Ma’sum mengatakan semula pengurus DPD APTRI Jawa Tengah memang diisukan tidak akan menghadiri Munas tersebut.

Namun, menurut Ali tidak ada alasan untuk tidak hadir sebab Munas tersebut, dianggapnya justru sebagai forum untuk mengklarifikasi baik maupun buruknya kinerja kepengurusan APTRI pimpinan Sumitro tersebut.

“Acara ini bisa menjadi forum klarifikasi bagi kami,” katanya yang mengaku membawa serta beberapa pengurus DPD lainnya dari Jawa Tengah.

Sebelumnya seperti diberitakan beberapa petani tebu menyatakan sepakat tidak menghadiri Munas APTRI pimpinan Sumitro. Pernyataan itu antara lain disampaikan perwakilan petani tebu dari Makassar Andi Mappatoba, serta Ketua dan Wakil APTRI PG Camming, Sulsel Andi Darmawan dan Mualim Ahmad, “Kami sepakat tidak akan hadir pada Munas tersebut karena kami menilai keberadaan APTRI versi Sumitro Samadikun tidak mendapatkan legitimasi dari petani tebu se-Indonesia,” kata Andi Mappatoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya