SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Immawan Wahyudi saat memberikan pengarahan dan pembinaan kepada sejumlah joki di kawasan Hutan Tleseh, Kamis (21/4/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Konflik Gua Pindul diatasi dengan membentuk wadah.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 25 kelompok Joki antar Gua Pindul membuat satu wadah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Perpolisian Masyarakat (FKPM) Desa Bejiharjo yang dibina oleh Polda DIY.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Perwakilan FKPM Desa Bejiharjo Suwargito mengakui adanya isu miring terkait dengan keberadaan joki. Oleh karenanya, isu ini harus dihapuskan, salah satu caranya dengan melebur ke dalam sebuah organisasi yang formal. Untuk sekarang ada 25 kelompok yang memiliki 300 anggota menyatakan diri melebur ke organisasi yang dibina Polda DIY.

“Kami siap berbenah dan mau ikut aturan dan arahan dari pemkab,” kata Suwargito kepada wartawan, Kamis (21/4/2016).

Dia menjelaskan, dengan masuk ke dalam FKPM maka tidak ada lagi atribut untuk masing-masing pengola. Sebagai buktinya, kelompok joki ini akan menggunakan satu serangam yang dilengkapi dengan kartu identitas anggota.

Suwargito pun menegaskan, siap memberikan jasa antar ke lokasi wisata dengan benar. Selain itu, juga akan berhenti di pos retribus dan membayar sesuai dengan jumlah pengunjung yang dibawa.

“Kesempatan ini akan kami gunakan dengan sebaik-baiknya. Sebab dengan pengorganisasian ini maka kami tetap bisa mencari makan dari usaha jasa antar pengunjung,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya