SOLOPOS.COM - Gua Pindul (Harian Jogja)

Gua Pindul (Harian Jogja)

GUNUNGKIDUL — Konflik Gua Pindul terus berlanjut. Setelah upaya penutupan gua Kamis pekan lalu gagal karena mendapat perlawanan warga Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, kubu Atik Damayanti akan mengerahkan massa untuk menutup secara paksa mulut gua.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Kuasa hukum Atik, Karmidi menyatakan, upaya penutupan Gua Pindul yang akan dilakukannya merupakan puncak kekesalan karena selama ini pihaknya merasa tersudutkan oleh pemerintah maupun masyarakat.

Padahal, kata dia, kliennya merupakan pemilik lahan yang sah di Gua Pindul. Upaya pengerahan massa pun akan dilakukan untuk menutup pindul secara paksa “Kita akan kerahkan massa besok untuk menutup pindul. Biar menjadi perhatian pemerintah.” katanya, Minggu (10/3/2013).

Karmidi akan mendatangi Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY, melaporkan pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) nomor 6/2011 tentang tata ruang, dan perda  nomor 13/2010 tentang perizinan, serta dugaan korupsi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

“Namanya siapa yang diduga korupsi belum bisa saya sebutkan sekarang. Masyarakat sendiri nanti yang melaporkan,” tegas Karmidi

Karmidi juga mengklaim dalam perda tata ruang yang diketahuinya bahwa Desa Bejiharjo tidak termasuk dalam kawasan wisata. Namun karena seiring ramainya pindul dikunjungi wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan membuat Surat Keputusan (SK) memasukkan Bejiharjo dalam kawasan wisatatanpa diketahui kemudian mengucurkan dana PNPM.

Karmidi menambahkan, Atik Damayanti selaku pemilik lahan di gua pindul dan Srioyot sekitar 1 Hektare dengan dua sertifikat menginginkan adanya kerja sama dari semua pengelola. Dia juga memastikan akan mengedepankan pemberdayaan masyarakat sekitar pindul.

Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin mengaku belum mendapatkan surat pemberitahuan akan ada pengerahan massa dari kubu Atik Damayanti. Ihsan meminta kepada masyarakat yang akan menyampaikan pendapat di depan umum atau kegiatan yang melibatkan massa untuk mentaati aturan agar tidak terjadi seperti insiden kamis pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya