SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Immawan Wahyudi saat memberikan pengarahan dan pembinaan kepada sejumlah joki di kawasan Hutan Tleseh, Kamis (21/4/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Konflik Gua Pindul diatasi dengan membentuk wadah.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 25 kelompok Joki antar Gua Pindul membuat satu wadah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Perpolisian Masyarakat (FKPM) Desa Bejiharjo yang dibina oleh Polda DIY. Langkah ini patut diapresiasi karena itu membuktikan keseriusan joki dalam upaya pengembangan kepariwisataan di Gunungkidul.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi memberikan apresiasi kepada joki yang sudah mau melebur ke dalam sebuah organisasi. Harapannya langkah dari 25 kelompok itu bisa diikuti oleh kelompok lain sehingga upaya penertiban yang dilakukan pemkab dapat berjalan dengan baik, tanpa harus menimbulkan kegadugan di lapangan.

“Sejak awal sudah bilang bahwa joki jangan dihapuskan, tapi harus dibina sehingga tidak harus ada yang merasa dirugikan dalam upaya penertiban,” katanya.

Adanya pengorganisasian terhadap para joki membuat Immawan optimistis upaya penataan Pindul dapat berjalan baik dan sukses. Dalam kesempatan itu, selain memberikan pengarahan dan pembinaan terhadap joki, dia pun menyempatkan diri melakukan penurunan atribut spanduk penunjuk arah yang menyesatkan ke Pindul di kawasan Hutan Tleseh, Playen.

“Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik sehingga masalah Pindul bisa segera diselesaikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya