Jogja
Sabtu, 9 April 2016 - 09:20 WIB

KONFLIK GUA PINDUL : Warga Gelaran Mulai Patok Lahan SG

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pemandu saat mengatur wisatawan yang akan menyusuri Gua Pindul, Sabtu (2/1/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Konflik gua pindul belum juga ada titik temu.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-– Belum selesai kisruh yang terjadi antar pengelola di objek wisata Goa Pindul kemarin, kali ini giliran warga dusun Gelaran mencoba untuk memanfaatkan lahan Sultan Ground di lokasi Parkir Hutan Gedong, Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo untuk buka lapak.

Advertisement

Sejumlah bambu dan patok telah ditanam di beberapa petak tanah oleh warga guna membangun lapak. Namun, berdasarkan informasi yang diterima Harianjogja.com, sejumlah warga lainnya yang tak terima, karena tanah SG memang tidak boleh untuk didirikan bangunan tanpa izin, mencoba untuk mencegah dan sempat terjadi ketegangan sesaat diantara kedua belah pihak. Untuk mencegah kemungkinan buruk yang akan terjadi, akhirnya warga memutuskan untuk berhenti mendirikan lapak dan meninggalkan lokasi SG yang berada di halaman depan objek wisata Goa Pindul tersebut.

Ketua RT 04 Dusun Gelaran I, Desa Bejiharjo, Aris mengungkapkan warganya memang akan menggunakan lokasi SG tersebut sebagai tempat untuk berjualan. Hal tersebut lantaran kelompok Gelaran Indah akan dihapuskan dari daftar pengelola Goa Pindul, sehingga beberapa warganya mengusahakan untuk beralih mencari penghasilan dengan membuka lapak.

“Warga sudah diberi peringatan untuk tidak menggunakan lokasi tersebut untuk berjualan, saat ini mereka sudah mulai mengerti,” kata dia, Jumat (8/4/2016).

Advertisement

Ketika mendengar adanya kisruh warga di Pindul, akhirnya dikerahkan beberapa personil keamanan diantaranya yakni dari Polres Gunungkidul dan Satpol PP. Siang ini, nampak pihak kepolisian sedang bersiaga di sekitar lokasi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif