SOLOPOS.COM - Logo Kabupaten Sleman. (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Pengamanan harus ditingkatkan menjelang libur Natal dan tahun baru

Harianjogja.com, SLEMAN-Guna menciptakan keamanan lingkungan di Kabupaten Sleman, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Pengendalian Keamanan Lingkungan di Aula lantai III Setda Kabupaten Sleman, Kamis (21/12/2017) .

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Adapun tema yang diangkat dalam FGD tersebut ialah Aktualisasi Penanganan Konflik Sosial di Kabupaten Sleman. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Purwatno Widodo mengimbau kepada semua pihak terkait untuk senantiasa menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Kabupaten Sleman. Pengamanan harus ditingkatkan menjelang libur Natal dan tahun baru. Segala bentuk potensi yang dapat menimbulkan konflik harus diwaspadai dan diantisipasi.

“Seperti aksi terosisme ini kan antara ada dan tiada ya. Beda dengan demo yang mudah ditebak,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Kamis.

Namun, Purwatno meminta agar pengamanan dilaksanakan secara tenang atau tidak terlalu mencolok. Menurutnya pengamanan yang berlebihan dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat dan wisatawan yang datang ke DIY. “Pengamanannya tidak perlu diekspos ya. Juga tidak perlu pengamanan dengan pasukan berseragam lengkap. Yang smooth saja,” jelasnya.

Sementara itu Plt Kepala Badan Kesbangpol Sleman Joko Supriyanto mengatakan, bahwa angka konflik sosial yang terjadi di mengalami penurunan dibandingkan tahun  lalu. Sementara, untuk kepercayaan masyarakat terhadan kinerja pemerintah dan geliat ekonomi di menunjukkan peningkatan.

“Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Kesbangpol telah mengantisipasi perubahan sosial yang mengarah pada timbulnya potensi konflik melalui langkah-langkah kongkrit, seperti seminar, sosialisasi, rapat kerja, FGD dan dialog,” kata Joko.

Acara tersebut menghadirkan empat narasumber dari berbagai unsur yakni Pande Made Kutanegara dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM, Ipda Dwi Daryanto dari Polres Sleman, Kapten Inf Suwardi dari Pasi Intel Kodim 0732 Sleman, dan Setiharno selaku Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional, Kesbangpol Sleman. Adapun peserta yang hadir berjumlah 40 orang yang terdiri dari Tim Kominda (Komunikasi Intelejen Daerah), Tim Penanganan Konflik Sosial dan SKPD terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya