SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tambak Udang (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harian Jogja.com, KULONPROGO-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo membiarkan tambak udang yang berada di wilayah pesisir beroperasi sampai panen. Alasannya, banyak pengelola sudah terlanjur menebar benih.

Asisten Sekda Kulonprogo Bidang Pembangunan Perekonomian dan SDA, Triyono, menuturkan keputusan itu sebagai bagian dari pendekatan persuasif. Aktivitas di tambak udang akan dilakukan dengan perjanjian, yakni mereka yang sudah terlanjur menebar benih diizinkan memelihara sampai panen dan setelah itu tidak ada kegiatan lagi.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

“Kami harus melakukan kajian sesuai dengan aturan, jadi tidak bisa tambak ditutup langsung, jangan sampai nanti kami malah digugat,” ujarnya, Rabu (2/10/2013).

Ia mengungkapkan, permasalahan yang muncul dari pembangunan tambak udang yang tidak memenuhi aturan karena belum ada sosialisasi. Dia meminta Dinas Kelautan Perikanan Peternakan untuk melakukan pembinaan kepada pengelola maupun pemilik tambak udang.

Ia menambahkan sosialisasi tidak hanya meliputi area yang digunakan untuk tambak, melainkan juga cara menambak. Di Sindutan misalnya, cara menggali yang kurang pas akan merusak lingkungan.

Saat ini pembangunan tambak udang di Kulonprogo sedang marak, yakni tiga tambak di wilayah Sindutan, tiga tambak di Karangwuni, empat tambak di Bugel, 13 tambak di Trisik, satu tambak di Imorenggo, dan tiga tambak di Palihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya