SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Harian Jogja.com, KULONPROGO—Warga Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) mendatangi lokasi sosialisasi pembebasan lahan untuk pembangunan pabrik bijih besi yang digelar di Hotel Pandansari, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kamis (5/9/2013).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam sosialisasi tersebut Sekda Kulonprogo, Astungkoro, serta Direktur Pembangunan Komunitas dan SDM PT Jogja Magasa Iron (JMI), Heru Priyono.

Astunkoro memaparkan mengenai manfaat penambangan pasir besi bagi APBD maupun masyarakat sekitar. Ia juga menjelaskan akan munculnya berbagai industri hilir akibat adanya produk baja tersebut

Sementara Heru Priyono dibantu Direktur Teknik JMI, Sampurna, menjelaskan rencana pembangunan pabrik yang melibatkan banyak tenaga kerja, serta mengenai reklamasi. Namun penjelasan tersebut tidak dipercayai oleh warga PPLP yang hadir.

Mujiran, warga Karangwuni mengatakan, uang ganti rugi Rp75.000 per meter persegi terlalu kecil dibandingkan dengan hasil pertanian para petani. Dia mengaku jika menanam cabai merah satu musim tanam bisa menghasilkan Rp79 juta.

Hal yang sama dikatakan oleh Sunardi, warga lainnya, Dia menegaskan, tidak memberikan mandat kepada tim yang pernah dibentuk dalam negosiasi ganti rugi sehingga mereka tidak terikat dengan kesepakatan yang pernah dibuat.

“Kalau memang PT JMI menghargai undang undang kebebasan berbicara, mestinya kami diajak bicara. Bukan mengatakan bahwa ganti rugi Rp75.000 sudah menjadi kesepakatan,” tegasnya. Karena itu, mereka memilih untuk tetap bertani menolak pabrik pasir besi di Karangwuni.

Ketua PPLP, Supriyadi, yang mendampingi warga PPLP asal Karangwuni mempertanyakan soal penempatan pabrik PT JMI di Karangwuni, Kecamatan Wates. Karena berdasarkan RTRW, kawasan industri ada di daerah Galur Lendah dan Sentolo.

“Kalau dihitung rupiah, bagi hasil yang diterima Kulonprogo, DIY dan negara memang miliaran rupiah. Tetapi kalau dilihat persentasenya kita hanya dapat tiga persen, sementara investor dapat 97 persen” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya