SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Dok)

Harian Jogja.com, KULONPROGO—Merayakan bebasnya salah satu aktivis mereka, Tukijo, Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) Kulonprogo berencana menghadirkan dalang kondang wayang kontemporer, Ki Jlitheng Suparman.

Melalui sajian wayang kontemporer, Koordinator PPLP Kulonprogo,  Widodo mengungkapkan ingin memberikan sajian hiburan sekaligus makna mendalam kepada petani pesisir atas bebasnya Tukijo.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Ki Jlitheng Suparman yang populer dengan Wayang Kampung Sebelah dia yakini sangat sesuai untuk menyajikan pertunjukan hiburan sarat makna.

“Jadi bukan pertunjukan wayang pada umumnya, tapi Wayang Kampung Sebelah. Dalangnya Ki Jlitheng yang selama ini selalu peka terhadap apa yang terjadi dalam masyarakat kemudian menuangkannya ke dalam pertunjukan wayang,” ujar Widodo kepada Harian Jogja.com, Sabtu (5/10/2013).

Dari wayang Kampung Sebelah, dia ingin menyampaikan pemaparan-pemaparan berkaitan dengan penolakan megaproyek pasir besi.

Pertunjukan tersebut, menurut  Widodo sekaligus menjadi sindiran kepada pemerintah yang sudah tidak pro lagi terhadap petani.

“Pertunjukan WKS selalu menguliti fenomena yang sedang menjadi topik dalam masyarakat. Dan di sini sedang terjadi upaya penentangan pasir besi, jadi itu bisa menjadi pertunjukan bermakna,” tandas Widodo.

Mengenai waktu pelaksanaannya,  Widodo belum bisa memastikan karena bebasnya Tukijo juga belum ada sepekan.

Sementara Ki Jlitheng Suparman ketika dikonfirmasi Harian Jogja.com menyatakan siap tampil memberikan pesan-pesan sosial kepada masyarakat pesisir melalui pertunjukan wayang kontemporernya. Dia sudah menyiapkan tema khusus sesuai dengan keadaan masyarakat pesisir yang sedang bergelora menentang megaproyek pasir besi.

” PPLP sudah menghubungi saya. Mengenai  waktunya mereka belum tentukan, tapi saya siap kapan saja. PPLP bisanya kapan, saya pasti siap,” ujar Ki Jlitheng dihubungi lewat sambungan telepon, Minggu (6/10/2013).

Diberitakan sebelumnya, Tukijo ditangkap dan diadili karena menyandera beberapa karyawan PT. Jogja Magasa Iron (JMI), beberapa waktu lalu. Penyanderaan terkait penolakan PPLP terhadap rencana penambangan pasir besi di pesisir Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya