SOLOPOS.COM - Suasana Jalan Malioboro yang penuh manusia, Sabtu (31/12/2016) malam. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Event musik internasional dan sejumlah acara besar lainnya yang diselenggarakan di Jogja bukan hanya memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan okupansi di sejumlah hotel

Harianjogja.com, JOGJAEvent musik internasional dan sejumlah acara besar lainnya yang diselenggarakan di Jogja bukan hanya memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan okupansi di sejumlah hotel di Jogja. Acara tersebut juga turut memperkuat branding Jogja.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

“Acara musik ini memberikan dampak yang positif bagi pariwisata DIY. Sedangkan bagi industri perhotelan, memberikan kontribusi terhadap peningkatan tamu yang menginap,” ujar Marketing Communication Manager Lafayette Boutique Hotel Yogyakarta, Wiwied A Widyastuti kepada Harianjogja.com, Selasa (3/10/2017).

Wiwied mengatakan biasanya acara konser musik musisi internasional hanya dapat disaksikan di Jakarta atau negara-negara tetangga seperti Singapura.

Konser grup musik internasional seperti Dream Theater yang diselenggarakan pekan lalu, tak hanya menyedot perhatian masyarakat Jogja saja.

“Selain mendukung pariwisata, juga mendatangkan tamu dari luar kota. Sehingga mendongkrak okupansi hotel,” jelas Wiwied.

Penyelenggaraan event yang digelar di hotel-hotel pun juga turut memberikan kontribusi terhadap hotel bersangkutan. Salah satunya, Royal Ambarrukmo Yogyakarta (RAY) Hotel yang beberapa waktu ini banyak menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai event. Baik berskala lokal, nasional maupun internasional.

Marketing & Communications Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, Khairul Anwar mengungkapkan sejak pekan lalu hingga pekan depan banyak event yang diselenggarakan, baik yang digelar di hotel bintang lima ini maupun yang digelar di luar hotel.

“Bisa dikatakan dengan adanya event seperti karnaval, festival atau event-event mall, memberikan kontribusi peningkatan kurang lebih sampai 20 persen,” ungkap Awang.

Awang mengatakan peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Komposisi tamu yang menginap terdiri dari 60% korporasi dan keluarga, serta 40% lainnya berasal dari tamu-tami MICE dari pemerintahan.

“Lokasi kami yang terintregrasi dengan mal dan tidak jauh dari bandara menjadi nilai plus pada peningkatan okupansi hotel ini,” imbuh Awang.

Tak hanya memberikan dampak pada peningkatan hunian kamar hotel di Jogja. Event internasional juga memberikan dampak besar terhadap branding Jogja.  Ketua Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY, Udhi Sudiyanto mengakui dampak secara langsung terhadap travel agent memang belum ada.

Kendati demikian, acara bertaraf internasional ini berpotensi memperkuat dan meningkatkan branding atau citra Jogja. Udhi memaparkan di media sosial misalnya, brand Jogja akan banyak disebut, baik hanya sekadar disebut maupun dalam tanda pagar.

“Meski Jogja sudah dikenal, namun dalam memeperkuat brand mesti dilakukan secara kontinyu. Sering di mention di sosial media akan semakin membuat rating Jogja naik. Dampaknya, akan mempermudah kami, travel agent, dalam emnjual potensi wisata Jogja ke kancah internasional,” jelas Udhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya