Konservasi hewan untuk penyu terganggu oleh tambak udang.
Harianjogja.com, KULONPROGO– Maraknya tambak udang di kawasan pesisir mulai berdampak pendaratan penyu yang bertelur di kawasan Pantai Trisik. Dikhawatirkan tambak udang dapat memengaruhi populasi penyu di kawasan pesisir pantai Kulonprogo.
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Abadi Jaka Samudra mengungkapkan, dari tahun ke tahun jumlah sarang penyu di kawasan Pantai Trisik terus mengalami penurunan. Penyebabnya, adalah aktivitas tambak udang yang kian meluas di kawasan tersebut.
“Sekitar tahun 2006 hingga 2007 lalu, jumlah sarang penyu yang dapat ditemukan di pantai ini hanya 17 sarang. Paling banyak segitu dan selama beberapa tahun terakhir mulai menurun. Tahun ini saja hanya empat sarang,” ujar Jaka ditemui di sela acara Pelepasan Tukik di Pantai Trisik, Minggu (9/8/2015).
Kawasan pendaratan penyu di pesisir pantai Kulonprogo, tersebar mulai dari Pantai Trisik hingga Pantai Karangsewu ke arah barat. Jaka mengatakan, sejak dua tahun terakhir jumlah penyu yang membuat sarang semakin menurut. Tahun lalu hanya ditemukan lima sarang sampai enam sarang telur penyu. Sebelumnya, sebagian besar sarang penyu ditemukan di kawasan pantai Imorenggo, Desa Karangsewu. Namun, kini sarang-sarang telur penyu tidak lagi ditemukan di kawasan tersebut.
Pada acara pelepasan tukik, hanya ada 46 ekor yang dilepas ke pantai. Jaka mengungkapkan, saat ini masih ada 160 butir telur dari tiga sarang yang diprediksi akan menetas 20 hari hingga satu bulan ke depan.
“Tahun ini empat sarang hanya ditemukan di kawasan pantai di wilayah Desa Banaran,” imbuh Jaka.