Harian Jogja.com, BANTUL—Diduga akibat konstruksi yang sudah tua dan rapuh, jembatan beton sepanjang 21 meter di Dusun Sundi Kidul, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Bantul, ambrol pada Kamis (26/9/2013) malam.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun akibat kejadian ini, warga harus memutar jauh bila hendak bepergian ke antar wilayah yang dihubungkan jembatan tua tersebut.
Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!
Ketua RT setempat, Margono, menceritakan, jembatan itu ambrol sekitar pukul 20.30 WIB. Salah seorang warga bernama Slamet,50, nyaris menjadi korban ambrolnya jembatan. Saat detik-detik jembatan ambrol, Slamet kata dia baru pulang dari membeli nasi goreng dan hendak melewati jembatan tersebut.
Baru sampai di ujung jembatan, ban sepeda motornya bocor, hingga dia memutar arah mencari tambal ban. Baru beberapa langkah berbalik, tiba-tiba jembatan di belakangnya ambrol. “Tiba-tiba tanah bergetar dan jembatan langsung ambrol,” ungkap Margiono.
Menurut Margiono, jembatan yang melintasi Sungai Kruwet (anak Sungai Progo) itu menghubungkan Dusun Sundi Kidul dengan Gunung Polo, Desa Argorejo, Sedayu. Jembatan yang dibangun 1964 itu belum pernah diperbaiki.
“Kalau fondasinya belum pernah dibangun lagi hanya terakhir membangun bagian atas jembatan dengan semen secara swadaya dua bulan lalu. Waktu itu untuk semen saja habis sampai dua puluh lima zak,” katanya.
Ia menduga, beratnya beban jembatan serta konstruksi jembatan yang tua menjadi penyebab runtuhnya jembatan setinggi 10 meter itu.
Kepala Dusun Gunung Polo, Darsanto, mengatakan, butuh biaya hingga Rp1 miliar untuk pembangunan jembatan. Sebab rencananya posisi jembatan bakal digeser ke selatan agar tak melewati tikungan. “Dulu saja waktu kami usulkan ke JRF sekitar Rp500 juta, kalau sekarang pasti sudah naik mungkin sampai Rp1 miliar,” terang Darsanto.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
