SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak jenis Premium di SPBU. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Konsumsi BBM DIY dipastikan tercukupi

Harianjogja.com, BANTUL--Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu menjamin ketersediaan stok BBM masih aman untuk 10 hari ke depan.
stok bbm diy
Operation Head TBBM Rewulu Edy Saputra mengatakan, stok dijamin lancar karena pengiriman BBM dari kilang minyak Cilacap dilakukan menggunakan pipa. Setiap hari, arus pengiriman selalu lancar.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

“Stok saat ini aman lah, kalau tinggal untuk seminggu ke depan, itu baru rawan. Sekarang masih ada stok untuk 10 hari ke depan,” papar dia ketika ditemui di Argomulyo, Sedayu, Bantul, Selasa (5/4/2016).

Setiap hari, jumlah bahan bakar yang didistribusikan sekitar 4.000 kilo liter (KL) hingga 4.500 KL. Komposisi paling besar adalah premium yakni sekitar 2.500 KL hingga 2.600 KL per hari. Sisanya untuk pertamax, dan dex. Untuk pertalite, TBBM Rewulu belum menyediakan dan distribusi dilakukan dari TBBM Boyolali.

“Setiap hari selalu ada kiriman BBM dari kilang minyak sehingga modelnya in and out aja. Stok amanlah,” papar dia.

BBM sejumlah itu akan digunakan untuk menyuplai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah DIY, Kedu, Purworejo, dan Prembun. Ada 165 SPBU yang setiap hari menjadi tujuan distribusi.

Pengiriman dilakukan mulai pukul 04.00 WIB dengan 65 unit truk tangki. Selama pengiriman, kendala yang dihadapi antara lain kondisi jalan yang macet. Oleh karena itu, penyaluran BBM untuk SPBU di tengah kota dilakulan lebih dulu karena rawan macet.

“Saat ini masih ada lima tangki yang sedang dirawat dari 22 tangki yang ada,” papar dia.

Ia mengatakan, stok BBM bisa tahan untuk 20 hari ke depan jika semua tangki bisa dimanfaatkan. Namun, perawatan rutin harus dilakukan selama lima tahun sekali. “Lima tahun sekali harus dirawat, dikalibrasi ulang,” papar dia.

Marketing Branch Manager PT Pertamina DIY dan Surakarta Dody Prasetya mengatakan, stok BBM dijamin aman. “Distribusi dari kilang minyak ke TBBM Rewulu juga lancar karena pengiriman melalui pipa,” papar dia.

Ia menyebutkan, setelah ada penurunan harga premium dan solar belum terlihat pola yang jelas. Diperlukan waktu sekitar 10 hari untuk bisa menyimpulkan pola konsumsi premium dan solar pasca penurunan harga. “Untuk sekarang belum terlihat,” papar dia.

Sementara itu, General Manager Pertamina MOR IV Jawa Bagian Tengah Kusnendar menyebutkan, sempat ada lonjakan konsumsi premium saat penurunan harga. Namun, kondisi berangsur normal kembali. Hal itu terjadi karena ada pola pergeseran pemilihan bahan bakar dari premium ke bahan bakar khusus.

“Kami memang mengarahkan ke arah itu [bahan bakar khusus],” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya