Jogja
Minggu, 4 Juni 2017 - 16:20 WIB

KONSUMSI GAS JOGJA : Pembelian Gas 3 Kg Dibatasi, Bahkan Ada yang Ditolak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Konsumsi gas Jogja pada bulan puasa mengalami peningkatan

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Pada bulan puasa, pengusaha pangkalan elpiji 3 kg banyak menolak konsumen. Hal ini terjadi seiring peningkatan permintaan dari masyarakat.

Puji misalnya. Pemilik pangkalan LPG di daerah Kranggan ini setiap hari disetori 60 tabung elpiji 3 kg atau yang sering disebut gas melon. Dalam waktu sehari, puluhan tabung gas tersebut langsung habis terjual. “Sampai nolak-nolak [konsumen] banyak,” katanya pada Harianjogja.com, Sabtu (3/6/2017).

Ia mengakui, sejak puasa ini banyak konsumen yang datang. Tidak hanya orang yang dikenal tetapi juga orang-orang asing yang sebelumnya belum pernah membeli tabung gas melon di tempatnya. Ia memberlakukan pembatasan pembelian maksimal dua tabung per orang.

Advertisement

Sementara, Erfanto warga Patuk Gunungkidul yang juga membuka pangkalan gas elpiji 3 kg mengaku tingkat konsumsi gas melon selama Ramadan cukup tinggi. Hal itu terbukti dari cepatnya stok gas melon habis. “Seminggu sekali saya disetori 50 tabung. Biasanya habis lima hari, puasa ini dua hari sudah habis,” tuturnya.

Ia menjelaskan, banyak masyarakat yang membeli untuk membuat menu takjil di masjid. Kendati permintaan meningkat, tetapi distribusi oleh Pertamina tetap lancar. “Nggak terlambat. Lancar jaya,” tuturnya.

Melihat tingginya permintaan itu, ia berharap Pertamina memberikan penambahan stok di setiap pangkalan. Alasannya, kata dia,  konsumsi masyarakat saat Idulfitri akan semakin meningkat dan otomatis permintaan gas melon juga tinggi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif