Jogja
Minggu, 12 Juli 2015 - 14:19 WIB

Konsumsi Gorengan Selama Puasa Meningkat, Harga Cabai Rawit Hijau Melonjak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (Dok/JIBI/Bisnis).

Konsumsi gorengan selama bulan Puasa meningkat sehingga memicu kenaikan harga cabai rawit hijau

Harianjogja.com, KULONPROGO – Menjelang hari raya Idulfitri, harga sejumlah komoditas di Jogja mulai merangkak naik, di antaranya daging ayam, cabai rawit merah dan cabai rawit hijau.

Advertisement

Siklus menjelang Lebaran, permintaan pada beberapa komoditas meningkat. Daging ayam potong yang pekan lalu masih dijual dengan harga Rp27.000 per kilogram, pekan ini mulai merangkak naik. Pantauan di Pasar Wates menunjukkan harga daging ayam potong berkisar antara Rp29.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

“Harga sudah mulai naik dari hari Kamis. Karena biasanya menjelang hari raya begini permintaan daging ayam pasti juga ikut naik, sedangkan barangnya juga belum tentu tersedia,” ujar Ani salah satu pedagang di Pasar Wates, Sabtu (11/7/2015).

Harga daging sampi masih relatif stabil di kisaran harga Rp98.000 hingga Rp110.000 per kilogram. Namun, pada komoditas cabai rawit hijau terjadi kenaikan harga yang cukup menonjol. Harga komoditas tersebut sebelumnya hanya Rp22.000 per kilogram.

Advertisement

Pada pekan ini, harga cabai rawit hijau Rp28.000 per kilogram. Permintaan akan komoditas cabai lalap tersebut diduga mengalami peningkatan tajam, apalagi dengan maraknya penjual gorengan selama bulan puasa. Bahkan, kondisi yang sama juga terjadi pada cabai rawit merah. Hanya saja kenaikan harga komoditas itu masih wajar dari Rp20.000 naik menjadi Rp25.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kulonprogo Niken Probo Laras mengungkapkan, kenaikan harga komoditas di pasaran saat ini tidak terlalu signifikan. Bahkan, harga komoditas bahan pokok masih cenderung stabil.

“Daging ayam beberapa waktu lalu sempat turun. Namun, kami pastikan ketersediaan mencukupi. Hanya memang saat ini terjadi kenaikan permintaan, sehingga harga pun menyesuaikan,” jelas Niken.

Advertisement

Niken menambahkan, berdasarkan surat edaran dari Menteri Perdagangan,  menjelang hari raya harga sejumlah komoditas perlu dikendalikan. Salah satunya adalah harga gula pasir, yakni sesuai surat edaran tersebut tidak boleh lebih dari Rp11.000 per kilogram. Namun, kenyataan di pasaran rata-rata harga gula pasir masih dilego pedagang dengan harga Rp12.000.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif