SOLOPOS.COM - Sebuah tiang listrik di Girimulyo ambruk akibat hujan deras dan angin kencang terjadi Selasa (24/3/2015) sore. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Konsumsi listrik di DIY belum sepenuhnya dinikmati warga

Harianjogja.com, JOGJA–Jumlah keluarga (KK) yang menjadi pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Area Jogja dibandingkan dengan jumlah KK di DIY (rasio elektrifikasi) sekitar 85%.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Humas PT PLN (Persero) Area Jogja Paulus Kardiman mengungkapkan, sisanya sebesar 15% kebanyakan terdapat di Gunungkidul dan Kulonprogo. Namun, sebesar 15% itu tidak berarti belum teraliri listrik.

“Bisa saja mereka melakukan penyaluran dari rumah yang sudah menjadi pelanggan PLN,” ujar dia ketika ditemui di Pondok Bebakaran, Giwangan, Jogja, Selasa (31/5/2016).

Asisten Manajer Jaringan PT PLN (Persero) Area Jogja Bambang Eko Haryono mengungkapkan, dari jumlah pelanggan listrik tersebut, beban puncak pada siang hari sebesar 47% atau sebesar 353,8 MW dari potensi sebesar 750 MW. ” Untuk beban puncak pada malam hari sebesar 59 persen atau 439,46 MW,” kata dia.

Ia mengatakan, kawasan dengan beban puncak tertinggi ada di Wonosari karena merupakan jalur wisata. Pada siang hari, beban puncak di Wonosari mencapai 29% dan pada malam hari sebesar 50%.

Beban puncak pada malam hari diperkirakan akan naik hingga 70% saat Lebaran karena merupakan pusat wisata dan tujuan mudik.

“Kalau di kawasan kota, diperkirakan akan turun karena pada liburan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya