SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/harian Jogja/dok)

Ilustrasi (JIBI/harian Jogja/dok)

JOGJA—Konsumsi bahan bakar premium di Jogja melonjak tajam selama libur panjang hari raya Natal beberapa hari terakhir.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Penjualan premium banyak tersedot oleh kendaraan wisatawan. Melonjaknya konsumsi premium terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di DIY.

Supervisor SPBU Bugisan Jogja, Bedja ditemui  Selasa (25/12/2012) mengatakan, penyaluran premium di tempatnya naik hingga 30% selama liburan sekolah sejak pekan lalu. Penyaluran premium yang awalnya rata-rata hanya 20.000 liter per hari selama liburan naik hingga 27.000 liter.

“Naiknya sampai 30%, biasanya hanya 20.000 liter, 18.000 liter perhari,” terangnya.

Melonjaknya konsumsi premium disebabkan banyaknya mobil dengan plat nomor luar daerah yang singgah ke SPBU Bugisan, terutama wisatawan yang masuk ke Jogja melalui jalur selatan. Kebanyakan mobil dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan daerah masih dalam Provnsi Jawa Tengah.

Sementara kendaraan dengan plat nomor Jogja sendiri justru stabil termasuk sepeda motor. Warga Jogja menurut Bedja justru banyak yang enggan ke luar rumah saat musim liburan seperti ini lantaran khawatir terjebak macet di jalanan.

“Masak dari sini ke Purwakinanti saja sampai satu jam gara-gara terjebak macet,” lanjutnya. Kendati konsumsi premium naik, penyaluran pertamax relatif stabil tak terganggu dengan musim liburan. Penyaluran bahan bakar non subsidi itu perhari rata-rata hanya 500-800 liter.

Bahan bakar pertamax lebih banyak dibeli oleh pengemudi mobil dinas sementara wisatawan yang menggunakan mobil lebih memilih menggunakan premium. Harga pertamax per liter saat ini dibanderol Rp9.500.

Lonjakan premium juga terjadi di SPBU Sultan Agung. Supervisor SPBU setempat, Agung DS menuturkan, kenaikan penjualan premium mencapai 10%. Kenaikan konsumsi juga didominasi kendaraan plat luar. Apalagi wisawatan yang membeli premium jumlahnya banyak.

“Kalau pakai mobil itu belinya sampai Rp300.000, Rp400.000 karena butuh untuk perjalanan jauh kalau wisatawan. Kalau warga biasa pakai motor paling belinya sedikit,” imbuh Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya