Jogja
Rabu, 30 Oktober 2013 - 21:30 WIB

KONTES SAPI : Dihargai Rp50 Juta, Bagong Jadi Perhatian

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bagong milik Sugeng yang mencuri perhatian dalam kontes ternak sapi potong di Pasar Hewan Siyono, Playen, Gunungkidul, Selasa (29/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Peternakan Gunungkidul menggelar kontes ternak sapi potong di Pasar Siyono, Kecamatan Playen, Selasa (29/10/2013). Kontes tahunan yang dibuka oleh Bupati Gunungkidul Badingah itu diikuti 100 peserta dari 18 kecamatan di Gunungkidul.

Di antara ratusan peserta kontes, ada sapi milik Sugeng, 56. Peternak asal Dusun Kenteng, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari ini membawa sapi yang diberi nama Bagong. Bagong menjadi perhatian seluruh peserta kontes dan tim penilai kontes. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang ingin memotret Bagong.

Advertisement

Sapi jenis Peranakan Ongelo (PE) itu memiliki bobot 7, 23 kwintal, tinggi 153 sentimeter, panjang 163 sentimeter. Usia Bagong baru 27 bulan, hasil Inseminasi Buatan (IB) pada 2010 lalu.

Sugeng mengaku senang sapinya menjadi perhatian banyak orang. Untuk mengikuti kontes dia tidak banyak persiapan karena memang sudah terbiasa diurus sejak Bagong lahir. “Paling hanya seminggu persiapan saya bersihkan terus, kasih makan dan minum secukupnya,” ucap Sugeng.

Ditengah kontes tersebut Bagong banyak ditawar. Meski banyak tawaran Sugeng mengaku belum bisa melepas sampai harga Rp50 juta. “Banyak yang menawar hanya Rp40 juta,” kata dia.

Advertisement

Nama Bagong sebenarnya adalah pemberian kakek Sugeng. Setahun yang lalu dia memiliki sapi yang mirip dengan Bagong sekarang, namun sapinya dibeli oleh pejabat yang mengaku untuk acara selamatan almarhum Presiden Soeharto. “Setahun lalu laku Rp40 juta hampir sama besarnya dengan Bagong ini,” ujar Sugeng.

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan, ada 100 peserta yang mengikuti kontes sapi potong tersebut. Semua kontestan dinilai dari segi umur, postur, kebersihan, kesehatan sapi. Kontes tersebut dinilai dari petugas Dinas Peternakan DIY dan perwakilan dari Fakultas Peternakan UGM.

Menurut Krisna, kontes sapi potong sebagai langkah mengamankan sekaligus mengembangkan Gunungkidul sebagai gudang ternak sapi potong. Lebih meningkatkan animo masyarakat dalam memelihara ternak. “Para pemenang nanti akan mengikuti kontes tingkat Provinsi dan Nasionakl” ucap Krisna.

Advertisement

Sementara hasil kontes yang tadinya akan diumumkan pada Selasa sore diundur menjadi Kamis (31/10/2013) mendatang karena  hujan deras yang sempat merobohkan tenda dan piala kontes sapi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif