Jogja
Sabtu, 25 Juni 2011 - 10:43 WIB

Korban cuci otak tersandera perasaan

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN–Cuci otak (brainwashing) tidak hanya persoalan pikiran semata, melainkan juga penyanderaan terhadap perasaan korbannya. Emosi korban cuci otak dimanipulasi sedemikian rupa sehingga menjadi miskin dan tampak hidup tanpa kecerdasan emosi.

Isu ini mengemuka dalam seminar bertajuk Membendung Pengaruh NII di Kalangan Mahasiswa yang digelar di Mandala Bakti Wanitatama, Sabtu (25/6).

Advertisement

Salah satu pembicara, Budi Sarwono menyebutkan, dalam cuci otak, perasaan cinta, kasih, sayang, empati, dan emosi positif lainnya dilumpuhkan, sementara itu rasa bersalah, amarah, dan emosi sumpah serapah justru dihidupkan.

Kondisi ini, lanjut dia, sengaja diciptakan untuk memudahkan penyuntikan paham baru. “Tanpa emosi positif, seseorang dapat lebih mudah dipengaruhi karena kehilangan kesadaran akan dirinya,” tuturnya. (Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Foto Ilustrasi

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif