SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi pelatihan tata boga (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kasus kekerasan dalam rumah tangga dan human trafficking sebagian besar terjadi karena dipicu persoalan ekonomi. Memberikan ruang berkarya bagi para korban, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga (BPMPDPKB) Kulonprogo gelar pelatihan keterampilan usaha.

Sekretaris BPMPDPKB Kulonprogo Sigit Wisnutomo mengungkapkan, program yang digelar bertujuan memberikan kesempatan bagi para korban untuk dapat meningkatkan kualitas diri. Selama tahun ini, jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga mencapai 20 kasus hingga Oktober 2014.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

“Kami bekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan. Antara lain memasak dan kerajinan. Agar di kemudian hari mereka bisa meningkatkan penghasilan keluarga,” ujar Sigit di sela-sela acara Pelatihan Keterampilan Bagi Korban KDRT dan Human Trafficking di gedung pertemuan BPMPDPKB Kulonprogo, Kamis (13/11/2014).

Menurut Sigit, korban kekerasan dan tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia adalah insan pembangunan. Persoalan hidup yang dialami semestinya juga tidak menjadikan mereka sebagai bagian dari kaum marjinal.

Dia menegaskan, untuk membantu para korban tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan peningkatan kemampuan atau skill mereka.

Sigit menambahkan, korban-korban tersebut mengalami berbagai macam bentuk kekerasan. Tidak hanya kekerasan fisik dan psikologis saja. Akan tetapi, juga mengalami kekerasan sosial dan kekerasan ekonomi.

“Contoh kasusnya, suami pergi, tidak dinafkahi, itu sudah termasuk kekerasan ekonomi. Maka dari itu, kami upayakan pelatihan keterampilan tersebut untuk membantu mereka bangkit untuk menyejahterakan keluarganya,” kata Sigit.

Jumirahayu, salah satu peserta pelatihan mengaku, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya, maupun para korban KDRT. Warga Dusun Kalangan, Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah juga tidak menampik, ekonomi keluarga juga menjadi faktor utama dari banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Melalui pelatihan tersebut, lanjut dia, manfaat yang dapat diperoleh para korban adalah pengalaman berharga, yakni untuk memberikan tambahan pemasukan penghasilan dalam rumah tangga.

“Manfaatnya banyak, bahkan tidak jarang dari para korban yang terus berusaha mendapatkan pekerjaan agar lebih mandiri dan tidak bergantung pada suami,” papar Ketua Komunitas Korban KDRT Seroja itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya