SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)
Harianjogja.com,JOGJA– Kejaksaan Negeri Bantul menangkap buronan kasus korupsi dana rehabilitasi dan rekonstruksi (Dakons) Lilik Karnaen di Jakarta, Senin (1/7/2013). Saat ini, Lilik sudah mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Wirogunan, Jogja.
Kepala Pengamanan Rutan Wirogunan Soleh Joko Sutopo saat dikonfirmasi Harian Jogja, Selasa (2/7/2013) mengakui penitipan buronan Kejaksaan Bantul tersebut sejak Senin malam. “Ya, tadi (kemarin) malam sudah dikirim dan sekarang ada di Rutan,” ungkap Soleh.
Kabar tertangkapnya Lilik ramai diperbincangkan sejak Selasa pagi. Pasalnya, selain tiga tahun atau sejak 2010 lalu, Lilik diburu dan masuk DPO. Lilik dinilai sebagai saksi kunci yang diduga mengotaki terjadinya Tipikor Dakons Bantul yang menjerat puluhan perangkat desa dan dukuh di Bantul.
Lilik divonis satu tahun penjara dengan denda Rp50 juta subsider satu tahun penjara terkait korupsi Dakons yang merugikan negara hingga Rp911,2 juta khusus Desa Dlingo, Bantul. Usai menerima putusan hakim pada 27 September 2010 lalu, waktu pikir-pikir selama tujuh hari sebelum menyatakan menerima atau banding dijadikan kesempatan Lilik untuk melarikan diri.
Dari informasi yang dihimpun Harian Jogja, usai ditangkap di Jakarta Senin kemarin, Lilik diterbangkan langsung diterbangkan ke Jogja menggunakan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 568. Terpidana yang menjadi buron kejaksaan itu tiba tadi (kemarin) malam di Bandara Adisutjipto. Oleh, tim kejaksaan dia dibawa ke Rutan Wirogunan.
Sekadar diketahui, Lilik menjadi Tim Ahli Madya Teknik Sipil Penanganan Rumah Roboh/Rusak Berat berdasarkan SPK Nomor : 602.13/10/CK tanggal 04 Juni 2007 untuk menangani Dakons pascagempa bumi 2006 silam. Provinsi DIY mengucurkan dana senilai Rp1,3 Triliun dari APBN 2006-2007 yang salah satunya dilaksanakan di wilayah Dusun Pakis I dan II, Desa Dlingo, Bantul.