KORUPSI KONI JOGJA : Hibah KONI Untuk Sarana Bermain

Korupsi KONI Jogja yang diduga dilakukan oleh Sukamto kembali disidangkan

Harianjogja.com, JOGJA – Sejumlah saksi yang dihadirkan dalam persidangan kasus dugaan korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Jogja 2013 dengan terdakwa Sukamto, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jogja, Rabu (11/5/2016).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam sidang kali ini Sukamto menghadirkan tujuh orang saksi yang meringankan.

Ketujuh orang saksi itu adalah Sayon S.Rong dan Supardi, keduanya selaku penerima hibah. Kemudian Husni Eko Prabowo, Tejo Suharto, Yogi Candra, Berlandita Pramdikta, dan Muhammad Basri, yang dianggap mengetahui soal pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Jogja.

Para saksi yang dihadirkan untuk meringankan terdakwa itu pun dicecar oleh jaksa. Supardi, salah satu penerima hibah bantuan sarana olahraga itu mengaku mendapat dana hibah Rp25 juta dari total Rp40 juta yang diajukan sesuai proposal pada 2012.

Dana cair pada 2013 dan yang menyerahkan langsung adalah terdakwa. Namun uang Rp25 juta itu sudah sesuai dibuktikan dengan kwitansi.

Hanya bantuan untuk kelompok masyarakat di Kecamatan Wirobrajan ini dibelanjakan untuk seperangkat alat permainan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di antaranya prosotan dan ayunan.

“Ada yang lainnya juga khusus untuk PAUD,” katanya, dalam persidangan, Rabu (11/5/2016).

Jawaban Supardi sepmpat menggelitik jaksa untuk meyakinkan apakah yang dibelanjakannya itu alat permainan atau alat olahraga, “Ya permainan anak,” jawab Supardi.

Saksi lainnya Sayon S.Rong mengaku mendapat dana hibah Rp3,5 juta pada 2013 lalu dari Kesbang. Ia mengakui mendapat dana hibah itu langsung dari Kepala Kesbang Sukamto, bukan dari KONI Kota Jogja.  Dana itu kemudian ia belikan seperangkat permainan egrang dan bakiak (sandal dari kayu). Sayon mengklaim kedua alat itu merupakan alat olahraga tradisional.