SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA—DIY menjadi endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). Tahun ini, jumlah penderita meningkat tajam hingga tiga kali lipat dibanding tahun lalu.

Data di Dinkes DIY hingga Oktober mencatat ada 2.912 penderita DBD. Jumlah itu meningkat tajam dibandingkan 2012, yang hanya mencapai 917 penderita. Sementara untuk daerah endemis, persebaran Kota Jogja dan Bantul masih menempati peringkat teratas.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

“Di Kota dan Bantul, semua kecamatan endemis. Dibandingkan daerah lain, kedua daerah tersebut memiliki serangan DBD lebih tinggi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes DIY Daryanto Chadorie, Sabtu (14/12/2013).

Untuk menekan peningkatan penderita DBD, Dinkes Pemda DIY telah mengintensifkan koordinasi dengan Dinkes Kabupaten dan Kota telah dilakukan.

Dinkes sudah menambah kebutuhan pencegahan pertumbuhan nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit mematikan itu dengan menyuplai insektisida dan lavartisida.

“Meski pada Desember puncak persebaran penyakit ini menurun, kami tidak lengah. Kami berharap warga turut andil dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk di wilayahnya,” harapnya.

Dinkes Kota justru mencatat ada lima orang meninggal akibat DBD pada tahun ini. Terakhir kali, pada awal bulan Desember ini, ada satu pasien DBD tercatat tidak tertolong saat menjalani perawatan di Puskesmas Wirobrajan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya