SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi imunisasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto ilustrasi imunisasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja memaksimalkan 108 petugas untuk melaksanakan program nasional imunisasi dasar dengan vaksin pentavalen.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Mereka sudah siap. Saat ini, tinggal menunggu petunjuk pelaksanaan,” kata Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu, Kamis (29/8/2013).

Menurutnya, secara teknis pelaksanaan imunisasi tidak berbeda imunisasi pada umumnya. Sehingga, dipastikan tidak akan ada masalah saat pelaksanaannya. “Kami harapkan tidak akan ada masalah,” harap dia.

Vaksin Pentavalen adalah vaksin DPT-HB ditambah Hib. Vaksin ini diberikan pada bayi sebanyak tiga kali yakni pada usia dua bulan, tiga bulan dan empat bulan.

Pemberian imunisasi Pentavalen ini bertujuan mencegah penyakit difteri, batuk rejan, atau batuk 100 hari, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia yang disebabkan kuman Hib (haemophylus influenzae tipe b).

Vaksin pentavalen digunakan bersamaan dengan vaksin campak, polio dan BCG. Program imunisasi yang semula mencegah tujuh penyakit menular bertambah untuk mencegah pneumonia dan meningitis.

Angka kematian bayi di Indonesia karena pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Hib cukup tinggi yakni sekitar 23%. Oleh sebab itu vaksinasi pentavalen harus diberikan. Vaksin pentavalen berupa cairan dan diberikan dalam bentuk suntikan intramuskuler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya