SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL-Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, mencermati daftar pemilih sementara untuk Pemilihan Umum dan Pemilihan Legislatif 2014 yang berasal dari luar daerah.

“Untuk daftar pemilih sementara (DPS) hingga 15 Agustus 2013, kami masih dalam menyusun DPS hasil perbaikan, dalam proses ini akan mencermati dan melakukan monitoring berkaitan dengan pemilih domisili,” kata Komisioner KPU Bantul, Nuruddin Latif, Sabtu (10/8/2013).

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Menurut dia, jumlah daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) di Bantul sebanyak 716 ribu, namun setelah pemutakhiran data pemilih untuk DPS Pemilu menjadi sebanyak 743.624 orang, mengalami penambahan sekitar 27.000 orang.

Penambahan jumlah pemilih yang tercatat dalam DPS itu, kata dia dikarenakan berasal dari pemilih atau warga dari luar daerah maupun mahasiswa atau pelajar yang bermukim atau berdomisili di beberapa kecamatan di Bantul.

“Melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) ada beberapa kecamatan yang kami monitoring, diantaranya dua tempat di Kasihan yakni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan komplek Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),” katanya.

Menurut dia, pencermatan dan monitoring dilakukan untuk mengetahui secara pasti bahwa pemilih domisili tersebut akan menggunakan hak suara di Bantul atau justru kembali ke tempat asal saat Pemilu dan Pileg 2014 mendatang.

“Ini nanti kaitannya dengan perlunya penambahan tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah setempat atau tidak, namun untuk di rusunawa secara jumlah tidak sampai ratusan maka tidak memungkinkan untuk TPS sendiri,” katanya.

Akan tetapi, kata dia untuk di komplek Kampus UMY termasuk di asrama mahasiswa yang jumlahnya mencapai 450 orang, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kampus terkait penggunaan hak suara apakah di Bantul atau di tempat asal.

“Untuk di UMY ini kami masih meminta PPK Kasihan untuk melakukan observasi apabila nanti memungkinkan atau tidak di tambah TPS, namun sejauh ini hasil koordinasi sementara belum ada rencana penambahan TPS,” katanya.

Sementara itu, kaitannya dengan tanggapan DPS juga ada beberapa masukan seperti nama tercecer, kelengkapan identitas pemilih juga susunan nama dalam DPS yang masih tercampur meskipun warga tersebut berasal dari RT lain.

“Jadi jumlah pemilih dalam DPS masih dimungkinkan mengalami perubahan, tergantung hasil perbaikan data nanti. Berdasarkan pengalaman tahun lalu pergeseran data DPS ke DPT tidak begitu signifikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya