SOLOPOS.COM - Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas saat melihat peti jenazah KRAy Nindyokirono, isteri HB IX di Bangsal Manis, Komplek Kraton, Kamis (3/9/201). (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Kraton Jogja berduka dengan wafatnya istri kelima almahrum HB IX.

Harianjogja.com, JOGJA-Suasana duka menyelimuti Kraton Ngayogyakarta Hadiningra. Isteri kelima almarhum HB IX, Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Nindyokirono meninggal dunia karena sakit di Jakarta, Rabu (2/9/2015) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

KRAy Nindyokirono atau Norma meninggal dalam usia 85 tahun. Ia disemayamkan di Bangsal Manis, Komplek Kraton, Kamis (3/9/2015), pukul 10.00 WIB, sebelum diberangkatkan ke pemakaman Raja Kraton di Imogiri, Bantul.

Selama sekitar tiga jam, sejumlah pelayat memadati kawasan Bangsal Manis, mulai dari pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DIY, bupati dan walikota, pimpinan BUMN, BUMD, rektor dari beberapa kampus, sampai Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Jenazah diberangkatkan ke Imogisi diiringi sejumlah kerabat Kraton dan abdi dalem.

Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto mengatakan almarhumad dimakamkan di Imogiri sesuai pesan HB IX agar semua isterinya di makamkan di pemakaman Raja Kraton. Menurut dia, KRAy Nindyokirono sudah lama sakit bahkan sudah enam tahun tidak keluar rumah. “Sakitnya pengapuran di tempurung lutut,” kata Hadiwinoto.

Adik Sultan HB X ini menuturkan sudah lama tidak bertemu dengan Nindyokirono karena selam hidupnya almarhumah tinggal di Jakarta. Almarhumah merupakan perempuan kelahiran Bangka, dinikahi oleh HB IX pada 1976 atau semasa HB IX menjadi wakil Presiden.

“Dikenal HB IX ketika bertemu di Bangka saat Bung Karno diasingkan di Pulau Bangka,” ujar Hadiwinoto yang akrab disapa Gusti Hadi.

Selama menikah dengan HB IX, tutur Gusti Hadi, Nindyokirono tidak dikaruniai anak. HB IX menikahi Nindyikorono karena HB IX saat itu, kata Gusti Hadi, memerlukan teman berkomunikasi dengan sejumlah kalangan, dan Nindyokirono merupakan sosok yang cerdas, berpendidikan, dan memiliki wawasan yang luas. “Sementara isteri-isteri HB IX saat itu semua tinggal di DIY sehingga dari sisi wawasan dan bergaulan berbeda,” ujarnya.

GBPH Prabukusumo pun mengungkapkan hal yang sama bahwa Nindyokirono sosok yang cerdas dan menguasai berbagai bahasa asing. Prabukusumo terakhir bertemu almarhumah sekitar tiga tahun lalu, saat itu Nindyokirono ingin melihat-lihat Kraton. “Saya yang mengantar keliling Kraton dengan kursi roda,” katanya.

Selain dikenal cerdas dan berwawasan, Nindyokirono juga dikenal pandai mendandani HB IX. Hal itu dikatakan Cucu HB VIII, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat. Menurutnya, saat acara kenegaraan atau acara apapun, HB IX merasa gagah dan bangga mengenakan pakaian yang dipilih Nindyokirono.

Jatiningrat menegaskan meski Nindyokirono merupakan isteri kelima HB IX, namun tetap dihitung isteri keempat, karena HB IX menikahi Nindyokirono setelah isteri keempatnya meninggal dunia. “Jadi hitungannya tetap empat isteri,” ujar Jatiningrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya