SOLOPOS.COM - Ketua DPW APPSI DIY, GKR Mangkubumi dalam acara sarasehan pedagang pasar se Kabupaten Bantul dan sosialisasi kredit mikro PT. Bank BPD DIY, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Bantul, Kamis (12/5/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Kredit cepat di Pasar Bantul disediakan oleh rentenir, namun membuat pedagang resah

Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah pedagang pasar tradisional di wilayah Bantul mengeluhkan banyaknya keberadaan rentenir yang banyak berkeliaran di wilayah pasar.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Menurut para pedagang saat ini para rentenir tersebut sangatlah meresahkan, pasalnya bukan hanya para pedagang saja yang mereka tawari pinjaman, namun juga merambah kepada para pembeli di pasar.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Pasar Piyungan Sukarno mengatakan, para pedagang banyak yang tergiur karena kemudahan pinjaman yang diberikan oleh rentenir, namun karena bunga yang besar kebanyakan para pedagang justru mengalami kredit macet.

“Sebenarnya adanya rentenir tersebut sangat merugikan sekali bagi para pedagang, belum lagi jika mereka (rentenir) memberikan pinjaman kepada pembeli di pasar. Jika pembeli itu kreditnya macet maka mereka enggan belanja lagi ke pasar, jadi ya penghasilan pedagang otomatis akan menurun,” ujarnya di sela-sela acara sarasehan pedagang pasar se- Kabupaten Bantul, Kamis (12/5/2016).

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul Riyantono mengatakan rentenir di pasar itu ada karena ada kesepakatan antara kedua pihak yaitu si peminjam dengan yang memberi pinjaman (rentenir), itu artinya rentenir bisa hilang dengan sendirinya jika pedagang tidak sepakat untuk melakukan pinjaman

“Memang betul masih banyak rentenir atau pihak yang menawarkan pinjaman modal ke pedagang pasar tradisional tersebut dengan proses cepat dan mudah, bahkan hampir tidak ada syarat apapun. Namun dengan suku bunga tinggi terkadang sangat memberatkan pedagang yang menerima pinjaman tersebut,” katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya mengajak seluruh pedagang pasar tidak meminjam modal di rentenir, jika para pedagang pasar tradisional membutuhkan modal sebaiknya melakukan pinjaman ke bank milik pemerintah.

Terkait dengan itu Ketua DPW APPSI Daerah Istimewa Yogyakarta, GKR Mangkubumi mengatakan memang tidak mudah apakah rentenir yang menjerat pedagang pasar tersebut bisa ditindak, kata dia, bisa dilakukan, namun tidak mudah karena untuk pembuktiannya sulit serta butuh proses untuk melacaknya.

“Terkait usulan dari pedagang agar pemerintah melarang rentenir masuk pasar, kami sepakat saja, tetapi kalau pedagang sendiri masih menghendaki adanya rentenir hal tersebut akan susah dihilangkan. Balik lagi jika dimulai dari para pedagang yang enggan meminjam pasti rentenir juga akan pergi dengan sendirinya,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya