Jogja
Rabu, 16 Oktober 2013 - 12:54 WIB

KREDIT: Kredit KPR Mulai Melambat

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (JIBI/Solopos/Agoes Rudianto).

Harianjogja.com, JOGJA–Kebijakan loan to value (LTV) pada produk kredit pemilikan rumah (KPR) yang ditetapkan Bank Indonesia, mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan pada pembiayaan ini.

Kepala Pengembangan Bisnis Cabang PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Kantor Cabang Utama Jogja B. Restu Heriyanto menegaskan pengetatan aturan rasio LTV akan berdampak pada pertumbuhan perbankan. “Kondisi tersebut jelas akan menghambat pertumbuhan KPR perbankan,” jelas Restu saat ditemui, Jumat (10/10/2013) di acara BCA Bizz Expo 2013, di Plaza Ambarrukmo, Sleman.

Advertisement

Pemberlakuan LTV oleh BI telah dimulai per 1 Oktober lalu. Aturan ini memperketat rasio kredit yang boleh diberikan untuk pembelian untuk rumah kedua, ketiga dan seterusnya. “Ada beberapa aplikasi KPR nasabah dibatalkan setelah LTV keluar,” tandas  Restu.

Pengajuan KPR dengan jumlah besar, biasanya untuk pembiayaan rumah kedua atau ketiga. Aturan LTV oleh BI memberlakukan inden hanya boleh diberikan setelah pembangunan properti sudah mencapai 50%. Hingga saat ini, pihaknya juga belum bisa memprediksikan berapa penurunan pembiayaan untuk produk KPR akibat dikeluarkannya LTV tersebut.

“Masih kami pelajari dan melihat dulu perkembangannya. Karena akhir tahun ini tinggal beberapa bulan lagi,” papar Restu.

Advertisement

Pimpinan Kantor Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Triyana menandaskan langkah Bank Indonesia untuk mengerem laju kredit konsumsi melalui pembatasan KPR inden sudah tepat. Hal ini akan menggenjot pertumbuhan kredit produktif, sehingga lapangan kerja  juga ikut meningkat. Pihaknya tidak menampik apabila aturan tersebut akan mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan perbankan.

“Jelas berpengaruh, tapi tidak menurun hanya melambat. Kami akan menggenjot kredit-kredit produktif lainnya. Selama ini pertumbuhan KPR kami juga cukup baik, jadi tidak terlalu mengkhawatirkannya,” tandas Triyana.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif