SOLOPOS.COM - Ditemani sang ibu, Muzamil tengah istirahat dengan posisi miring karena luka sayatan pedang membuatnya tak dapat leluasa bergerak, Rabu (28/12/2016). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Kriminal Bantul terjadi berupa pembacokan

Harianjogja.com, BANTUL—Kasus penganiayaan dengan senjata tajam di Kecamatan Bambanglipuro belum juga terungkap, kini muncul lagi satu korban penganiayaan. Seorang pelajar harus menerima 12 jahitan di kepala akibat dua luka sabetan pedang di kepala.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Muzamil, 17, warga Dusun Gupakwarak, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan Pada Rabu (27/12/2016) dinihari dianiaya oleh dua orang tak dikenal. Penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 00.15 WIB di Dusun Gupakwarak, tepatnya di sebelah selatan pabrik triplek saat sedang mengendarai motor menuju sebuah warung.

Kakak kandung Muzamil, Hudha menceritakan kejadian yang menimpa adiknya itu. Pada malam itu adiknya bersama dengan sejumlah pemuda karang taruna pamit untuk membuat dekorasi acara pernikahan. “Saat tengah malam mereka lapar beli mi ayam. Kejadiannya [penganiayaan] saat perjalanan ke warung,” ujarnya, Rabu (28/12/2016).

Menurut cerita langsung yang didapat dari adiknya, dua orang pelaku penganiayaan tidak dia dikenali. Yang dia tahu keduanya berboncengan mengendarai motor matic, dan satu di antaranya yang melakukan penganiayaan dengan sebilah pedang.

Minimnya penerangan di tempat kejadian membuatnya tidak dapat secara jelas mengenai ciri-ciri pelaku. Namun yang dia ketahui salah seorang mengenakan sarung yang diselempangkan di badan. “Ada topi milik pelaku yang ketinggalan di sana [tempat kejadian],” kata dia.

Hudha pun tak mengetahui apa sebenarnya motif pelaku. Barang milik adiknya itu utuh tak ada yang diambil pelaku. Sedangkan sepengetahuan dia adik bungsunya itu tak memiliki masalah sebelumnya. Dua orang pelaku tersebut tiba-tiba menghadang korban langsung menyabetkan pedang ke bagain kanan kepala Muzamil, kemudian melarikan diri.

Akibat sabetan pedang tersebut, Muzamil langsung dilarikan ke RS PKU Muhamadiyah Bantul. Setelah mendapatkan perawatan, sekitar pukul 03.00 WIB Pelajar kelas 11 SMK Cokroaminoto Pandak itu diperbolehkan pulang.

Sementara itu, Kapolsek Pajangan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suyanto menambahkan saat kejadian tersebut korban mengendarai motor beriringan dengan tiga motor yang dikendarai temanya. Korban yang mengendarai motor berjenis Suzuki Satria itu berjarak sekitar 30 meter dibelakang kendaraan terdepan.

“Karena jaraknya terlalu jauh dengan kawanya yang lain korban dihadang,” ujarnya. korban lantas dianiaya dengan sebilah pedang. Usai membacok korban, pelaku lantas melaju ke selatan. Setelah pembacokan tersebut korban sempat mendengar pembicara antara kedua pelaku “balik dukuh wae,” sebutnya.

Data yang telah pihaknya kumpulkan dari sejumlah saksi, diketahui dua orang pelaku berboncengan mengendarai  motor jenis New Vario  125 berwarna warna gelap. Keduanya memakai kaos oblong dengan mengalungkan sarung. Diketahui juga keduanya memiliki potongan rambut cepak dan diperkirakan usianya 23 sampai 25 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya