Jogja
Senin, 10 April 2017 - 08:20 WIB

KRIMINAL BANTUL : Preman Kampung Nyaris Dihajar Massa

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (JIBI/Solopos/Dok)

Kriminal Bantul terjadi berupa pemukulan yang berlanjut kemarahan warga

Harianjogja.com, BANTUL–Pukul warga, seorang pemuda nyaris dihajar massa. Beruntung, setelah dilakukan mediasi oleh aparat kepolisian dan beberapa tokoh masyarakat, kemarahan warga pun mereda.

Advertisement

Diakui Kapolsek Banguntapan Kompol Suharno, peristiwa yang terjadi Sabtu (8/4/2017) malam itu berawal ketika Ari Wahyudi, seorang warga Sokowaten RT 02 Dusun Plumbon, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan mendatangi rumah Bayu Andrianto yang berada di dusun yang sama. Maksud kedatangan Ari itu tak lain adalah untuk mengingatkan Bayu agar tidak bertingkah urakan di kampung.

Alih-alih mengakui kesalahannya, Bayu justru naik pitam. Bahkan, pemuda berumur 34 tahun itu melayangkan bogem mentah ke wajah Ari. “Warga lain mendengar pertengkaran itu. Bayu pun dikepung warga di rumahnya sendiri,” kata Suharno saat ditemui wartawan, Minggu (9/4/2017).

Ia menambahkan setelah dilakukan mediasi, keduanya akhirnya sepakat berdamai dengan beberapa kesepakatan. Selain itu, Bayu yang selama ini dicap sebagai tukang onar pun berjanji tak akan melakukan kekisruhan di kampung Sokowaten.

Advertisement

Memang, tambah Suharno, Bayu selama ini dikenal sebagai tukang onar di sana [Sokowaten]. Beberapa kali diingatkan oleh warga, Bayu justru marah dan kerap mengancam warga.

Tak hanya itu, Bayu ternyata juga tercatat sebagai residivis. Berdasarkan catatan kepolisian, Bayu pernah dibui oleh Polresta Jogja dengan kasus narkotika dan psikotropika.

Salah satu warga yang tak bersedia disebutkan namanya pun membenarkan. Ulah Bayu memang kerap membuat jengkel warga. Mulai dari menggeber gas sepeda motornya, hingga tindakan urakan lainnya sempat membuat warga geram. “Tapi warga hanya bisa menasehati. Tidak berani lebih. Takut,” katanya.

Advertisement

Ia berharap, dengan kejadian tersebut, Bayu bisa lebih menghargai warga kampungnya. Ia pun meminta kepada pihak terkait, mulai dari Ketua RT, Kepala Dukuh, bahkan hingga aparat kepolisian untuk bertindak tegas jika Bayu nantinya melanggar hukum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif