SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Kriminal Sleman terjadi berupa pembacokan

 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Harianjogja.com, SLEMAN- Aksi kriminal pembacokan di Sleman semakin membahayakan. Slaah satu korban bahkan tidak tahu apa penyebabnya ketika ia dibacok.

Hal ini seperti menimpa Nurcahyo, 19, warga Tegalrejo, Sariharjo, Ngaglik, beberapa waktu lalu.

Kanit Reskrim Polsek Ngaglik, Iptu Made Suhendra mengatakan awal terjadinya penganiayaan tersebut saat korban sedang nongkrong di sebuah warung burjo di daerah Sariharjo, Ngaglik, Sleman.

Kemudian secara tiba-tiba mereka diserang oleh para pelaku beserta rombongan dengan menggunakan senjata tajam pedang hingga menyebabkan korban mengalami luka bacok pada tangan dan kepala.

Pelaku bergerombol beberapa orang. Mereka telah ditangkap. (Baca : 3 Pelaku Klithih Dibekuk, Sang Pacar Ikut Ditangkap karena Mengambilkan Pedang)

“Saat itu korban nongkrong bersama rekannya pada pukul 01.30 WIB dinihari. Diwaktu yang sama, tiga rombongan motor pelaku datang dari arah jalan Damai jalan mengarah ke warung burjo,” ujarnya.

Melihat pelaku mengeluarkan pedang korban bersama rekannya mencoba menyelamatkan diri, namun nahas bagi Nur. Saat mencoba melarikan diri ia terjatuh sehingga dengan tanpa ampun pelaku langsung menghujamkan beberapa kali sabetan pedang ke arah kepala dan badan korban.

Dikatakannya rekan-rekan korban yang tau korban dihajar mencoba membantu dengan melempari pelaku dengan batu. Saat merasa terpojokkan para pelaku lalu melarikan diri menggunakan motor.

Korban yang sudah bersimbah darah karena luka bacok kemudian segera dilarikan ke rumah sakit. Usai dari rumah sakit korban kemudian melaporkan kejadian penganiayaan tersebut pada pihak kepolisian.

Berdasarkan penyelidikan, polisi mendapati bahwa gerombolan pelaku memang sering melakukan aksi klitih saat malam hari. Mereka mengaku hampir tiap malam minggu mereka melakukan aksi tersebut dengan sasaran anak muda yang sedang nongkrong.

Saat ditanyai lebih dalam lagi terkait tujuan mereka melakukan aksi klitih. Mereka hanya mengaku bahwa aksi tersebut mereka lakukan karena iseng dengan mencari-cari masalah. Dari total lima tersangka, polisi mengamankan empat buah pedang dan tiga unit sepeda motor.

“Kami amankan senjata yang digunakan untuk penganiayaan dan kini empat tersangka kita amankan di tahanan sementara satu perempuan kita titipkan di Polsek Beran,” kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya