SOLOPOS.COM - Supardiyono, 46, pelaku pencurian kotak amal diamankan di Polsek Sleman, Jumat (2/3/2018). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Lantaran tak punya uang untuk bayar cicilan motor, seorang pria paruh baya nekat mencuri uang kotak amal

Harianjogja.com, SLEMAN—Lantaran tak punya uang untuk bayar cicilan motor, seorang pria paruh baya nekat mencuri uang kotak amal di Masjid Agung dr. Wahidin Soediro Hoesodo, Desa Tridadi, Sleman.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Kanit Reskrim Polsek Sleman, Iptu Bowo Susilo mengatakan pelaku pencurian itu adalah Supardiyono, warga Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Pria 46 tahun itu tertangkap basah sedang mengambil uang kotak amal selepas salat Jumat [2/3/2018]. “Saat mengambil itu dia [Supardiyono] langsung disergap pemuda masjid,” kata dia, Jumat.

Mulanya sejumlah pemuda masjid telah menaruh curiga dengan pelaku karena sudah lima kali uang di kotak amal selalu raib. Karena gerak-gerik Supardiyono mencurigakan, dia pun diawasi oleh pemuda masjid saat hendak salat Jumat. Saat diawasi Supardiyono sengaja memilih tempat salat yang berdekatan dengan kotak amal.

“Terakhir pas selesai Salat Jumat, jamaah ada yang doa ada yang langsung pulang. Nah, dia [Supardiyono] justru buka kotak infak dan ambil uang. Memang ada salah satu kotak infak yang tidak dikunci karena rusak kuncinya. Dan pelaku mungkin sudah mengamatinya juga,” jelasnya.

Saat pelaku mengambil uang tersebut, pemuda masjid pun sempat merekamnya dengan ponsel. Kemudian pelaku pun disergap saat itu juga dan diserahkan ke pihak berwajib. Dari tangan pelaku, petugas pun berhasil mengamankan uang senilai Rp217.000 hasil tindak kejahatan. Pelaku pun diancam pasal 362 KUHP dengan ancama hukuman maksimal lima tahun penjara.

Sementara itu, Supardiyono di hadapan petugas mengakui telah lima kali mencuri uang di kotak amal Masjid Agung Sleman. Dari hasil kejahatannya tersebut ia mengaku mendapat uang senilai Rp500.000.

Uang tersebut, pelaku akui untuk membayar cicilan kredit motor miliknya. Pelaku beralasan terpaksa mencuri karena usaha agen tiket pesawat yang dibukanya di belum membuahkan hasil. “Saya kerja di Tempel buka agen tiket pesawat, masih merintis jadi belum ada pemasukan,” katanya.

Dia mengakui dari lima kali mencuri kotak amal di Masjid Agung, dia mengumpulkan uang sekitar Rp500.000. “Saya pakai untuk bayar angsuran motor, setiap bulan harus bayar Rp400.000 jatuh temponya setiap tanggal satu,” kata Supardiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya