SOLOPOS.COM - Ilustrasi tindak kriminalitas (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kriminalitas Sleman sejak akhir April 2014 menurun.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polda DIY mengidentifikasi adanya penurunan angka kriminalitas massa pasca dihentikannya kegiatan sepakbola nasional. Hal itu sebagai dampak dari berhentinya kegiatan suporter.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menjelaskan, kurun waktu akhir April 2015 lalu pihaknya menerima tembusan surat telegram dari Mabes Polri terkait pelarangan pemberian ijin. Karena Kemenpora memberikan sanksi kepada PSSI. Sehingga Polda DIY mengikuti kebijakan Mabes Polri untuk tidak memberikan rekomendasi sepakbola terkait dengan ijin keramaian. Hingga saat ini pihaknya belum menerbitkan ijin resmi terkait kompetisi sepakbola di DIY.

Anny mengakui setelah terhentinya kegiatan sepakbola nasional, memang kasus kriminalitas massa ada kecenderungan menurun. Meski demikian pihaknya tidak dapat menyebut angka secara detail (data kasus lihat grafis). “Intinya secara umum ketika ada sepakbola dengan tidak ada, tentu menurun dampak kriminalitasnya. Dari awalnya dulu ada pertandingan melibatkan suporter dan saat ini tidak,” ungkapnya, Jumat (31/7/2015).

Pasca dihentikannya kegiatan sepakbola nasional, di wilayah DIY baru terjadi satu tindak kriminalitas massa. Tindakan itu terjadi di Gamping Sleman pada awal Juni 2015 lalu yang dipicu antara suporter dengan warga. Ricuh itu terjadi beberapa jam setelah helatan uji coba pertandingan sepakbola. Tetapi berhasil dikendalikan petugas Polres Sleman.

Kriminalitas massa yang kerap terjadi berhubungan dengan sepakbola yaitu perusakan dan penganiayaan. Bahkan di DIY pernah menimbulkan korban jiwa di tahun 2014 Sleman di wilayah hukum Polres Sleman. “Memang otomatis ketika tidak digelar, maka kriminalitas massa sebagai dampaknya menjadi tidak ada. Tapi ketika digelar itu potensi bisa terjadi,” imbuhnya.

Meski demikian, kepolisian dalam hal ini menjalankan sepenuhnya perintah Mabes Polri terkait dengan bola nasional. Jika dikemudian hari kompetisi akan dijalankan lagi, sebagai pengayom masyarakat, kepolisian tentu siap selama sudah ada arahan dari pimpinan. Tetapi yang paling utama, kata Anny, berharap kepada semua penggemar sepakbola agar secara sadar turut serta menjaga kamtibmas jika di kemudian hari kompetisi digelar.

“Yang jelas kalau setiap ada event, kami mengamankan. Selain itu tiap ada kegiatan, perlu ada peran serta dari masing-masing tim. Suporter juga punya tanggungjawab, bersama-sama mengamankan jangan dibebankan kepada polisi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya