SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh bangunan mengaduk semen di proyek pembangunan perumahan (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Tawaran perumahan tersebut berasal dari sebuah perusahaan pengembang yang berkantor di Kecamatan Kasihan.

Harianjogja.com, BANTUL—Tawaran perumahan murah yang belum tentu kejelasannya menghantui warga Bantul dan sekitarnya. Tawaran perumahan tersebut berasal dari sebuah perusahaan pengembang yang berkantor di Kecamatan Kasihan dan pernah mengikuti gelaran pameran properti di sejumlah tempat di Jogja.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Sejumlah konsumen mengaku cemas dengan kevalidan tawaran tersebut karena ada yang sudah membayar down payment (DP) dengan besaran bervariasi mulai Rp2 juta sampai Rp13,5 juta. Namun, setelah pengecekan langsung ke lokasi di Dusun Kaligawe, Desa Bantul, yang dijumpai adalah sebuah lahan berbukit dengan bebatuan cadas berundak dengan salah satu sisi terdapat papan kecil bertuliskan lokasi rumah bersubsidi.

Salah satu warga yang tinggal tak jauh dengan lokasi tersebut, Muhammad Imam Santoso, mengatakan di dekat areal itu terdapat makam yang kerap menjadi lokasi ziarah dan merupakan cagar budaya. Dirinya juga mengungkapkan tidak banyak warga yang mengetahui di tempat itu akan dibangun sebuah perumahan karena tidak ada sosialisasi apapun kepada mereka.

“Beberapa kali orang datang untuk tanya-tanya perumahan itu tapi kan warga juga tidak bisa menjelaskan banyak. Banyak dari yang datang kecewa setelah melihat lokasinya,” ujarnya, Jumat (17/2/2017). Imam mengaku sempat mengetahui promosi yang dilakukan pengembang dan menilai harga yang ditawarkan tidak masuk akal.

Menurut dia, tanah di kawasan tersebut sudah berkisar Rp800.000 per meter namun pengembang menawarkan dengan harga DP untuk rumah mulai Rp2 juta saja, dengan cicilan Rp700.000 selama 20 tahun.

Seorang calon pembeli asal Kecamatan Sewon, yang enggan disebut namanya, mengatakan dirinya tertarik dengan DP rumah murah Rp2 juta. Dia lantas mengurungkan niat untuk membeli setelah menengok lokasi tersebut karena takut apabila menjadi korban penipuan.

Kepala Bagian Pemerintah Desa Sekretariat Daerah Bantul Nur Sasmito menuturkan memang banyak orang yang datang ke desa menanyakan soal valid tidaknya perumahan tersebut. Namun, sampai kini d ia mengklaim belum ada komunikasi apapun dari pengembang kepada mereka, termasuk pengajuan izin juga belum ada yang masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya