SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

KULONPROGO—Tingginya intensitas hujan di Kulonprogo menyebabkan kualitas panen jagung buruk. Imbasnya, petani jagung di kawasan itu mengeluh karena keuntungan hasil panen jauh dari perkiraan.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Untungnya justru lebih sedikit dibandingkan dengan panen sebelumnya. Meski masih ada untungnya tapi secara waktu kami sebenarnya rugi,” ujar Kawit, 55, petani jagung asal Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo saat ditemui Harian Jogja, Jumat (18/1/2013).

Dia menjelaskan pada panen kali ini jagung hanya dihargai Rp3500 per kilogram padahal panen sebelumnya harga jagung menembus kisaran Rp3.900 per kilogramnya. Harga jagung saat itu bahkan sampai menembus level Rp4.000 per kilogram.

Sugiyanto, 45, petani jagung asal Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah mengaku tingginya intensitas hujan tidak hanya berimbas pada turunnya harga jagung tetapi hasil panen ikut anjlok. Dia mengaku hanya memperoleh jagung layak jual sekitar 85% dari lahan seluas dua hektare.

“Sekarang cuacanya juga jarang panas padahal saya jual biji jagungnya. Kalau belum kering kan juga belum bisa dijual,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya