SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi Madrasah Aliah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)
Kudeta Turki berdampak pada Sekolah Kesatuan Bangsa di Bantul
Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji, meminta jangan ada pihak yang mencampuradukkan masalah politik dan pendidikan, kaitannya dengan persoalan yang membelit Sekolah Kesatuan Bangsa.
Dijumpai pada Selasa (2/8/2016), Aji menyatakan, seluruh pihak sudah mengetahui keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang menyatakan bahwa sekolah tersebut tidak diperbolehkan untuk ditutup. (Baca : KUDETA TURKI : Sekolah Kesatuan Bangsa di Bantul Tidak Akan Ditutup)
Aji menambahkan, dalam kasus ini, kepentingan anak lebih penting daripada kepantingan politik yang mendasari rencana akan ditutupnya sekolah tersebut, karena dugaan terlibat dengan sebuah organisasi teroris Turki.
“Lepaskan kepentingan politik, hak anak untuk mendapat pendidikan harus tetap dijalankan. Selama ini kami memantau kegiatan pembelajaran di semua sekolah dengan status kerjasama, untuk Kesatuan Bangsa, tidak ada masalah dan baik-baik saja. Warna Turki tidak menonjol, lebih menonjol unsur yayasan dan kurikulum yang berlaku di Indonesia,” kata dia.
Sekolah yang berstatus sekolah kerjasama dengan negara asing di DIY antara lain Jogja International School dan Kesatuan Bangsa, kedua sekolah ini perizinannya diurus di Jakarta, pihaknya mengaku akan tetap membantu sekolah kerjasama yang ada di Jogja dan yang akan berdiri di Jogja, selama masih menaati prosedur yang berlaku.
“Biarkan kemelut politik negara menjadi persoalan yang diselesaikan oleh negara itu, jangan sampai mengganggu hak anak untuk belajar,” imbuh dia. (Baca juga : KUDETA TURKI : Sekolah di Bantul Bantah Terikat Dengan Teroris Turki)