SOLOPOS.COM - Kuliner khas, Kicikan sapi disajikan saat acara merti dusun gelar budaya dan pameran produk lokal di Dusun Banjardowo, Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo, Kamis (20/1/2017)/ (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Kuliner khas yang tak banyak dijumpai disajikan dalam gelar budaya dan produk pangan lokal dalam rangka merti Dusun Banjardowo

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kuliner khas yang tak banyak dijumpai disajikan dalam gelar budaya dan produk pangan lokal dalam rangka merti Dusun Banjardowo, Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo Gunungkidul. Salah satunya adalah kicikan sapi yang konon berasal dari Banjardowo.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Dalam puncak acara merti dusun yang digelar Kamis (20/7/2017) kemarin, puluhan makanan olahan disajikan dan dipamerkan seperti kacang mete, tiwul, dan berbagai macam kripik. Namun terdapat salah satu kuliner khas yang konon pertama kali berasal dari Banjardowo, yakni kicikan.

Makanan yang berbahan baku jeroan sapi, terdiri dari paru, jeroan, kulit, gajih dan babat itu menjadi salah satu makanan khas yang belum banyak dikenal banyak orang. Sajian jeroan sapi yang dimasak dengan rempah-rempah bercitarasa gurih ini biasanya dibungkus dengan daun jati dan dihidangkan bersama nasi panas.

Salah seorang tokoh masyarakat di Dusun Banjardowo, Suraji Rahmat mengatakan kicikan sudah ada sejak ratusan tahun lalu, turun temurun oleh leluhur, dan masih bertahan hingga sekarang.

“Sejak saya kecil sudah ada. Dulu yang ahli memasak kicikan itu rumahnya di depan Balai Dusun Banjardowo, tapi sekarang sudah meninggal kemudian turun-temurun,” katanya, Kamis kemarin.

Dia berkisah, jika nenek moyang terdahulu memasak jeroan sapi lantaran lebih murah dari daging sapi. Dan bahkan tidak bernilai atau tidak dimanfaatkan, namun kemudian dimanfaatkan menjadi makanan yang memiliki cita rasa yang khas.

“Masaknya pun tidak sembarangan, biasanya untuk memasak kicikan harus pakai biang [kuah kicikan dari masakan sebelumnya],” kata dia, Rabu (20/7).

Dengan proses masak yang khas itu menghasilkan cita rasa khas dan tidak dapat ditemui di daerah lain. Hal itu pula yang membuat sejumlah warga Banjardowo yang berada diperantauan kerap kali merindukan cita rasa kicikan khas Banjardowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya