SOLOPOS.COM - Food Truck milik Seno. (Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Kuliner Jogja semakin bervariasi. Terbaru, ada food truck, seperti apa?

Harianjogja.com, JOGJA- Jatuh bangun dalam bisnis itu biasa. Selama ada peluang, semangat dan keahlian, orang dapat dengan mudah mengembangkan bisnis baru. Termasuk Chef Seno Utomo yang menciptakan Food Truck sebagai ladang bisnis barunya.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Seno dan tim Dapur Keliling datang ke lapangan parkir Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Minggu pagi (11/10/2015). Kehadirannya bukan tanpa sengaja, pagi itu Seno sedang berjualan dengan truk yang populer dengan istilah, Food Truck.

Seno bisa dibilang salah satu pionir dalam bisnis Food Truck di Jogja. Ia menamakan usahanya Dapur Keliling. Dapur atau ruang memasak yang diajak keliling. Jadi semua aktifitas memasak di dapur berpindah tempat dalam sebuah boks truk.

Ada beberapa menu utama yang menjadi andalannya, Sego geni ayam dan sapi yang menawarkan empat level kepedasan. Ada juga princess belle beef lemongrass, shrek chicken with Basil sauce, dan chika darling’s chicken wings.

Seno juga menawarkan beragam salad dengan variasi rasa gurih, asin, segar, manis, asem dan pedas. Semuanya disesuaikan dengan selera pelanggan. Harganya? Yang jelas tidak akan menyebabkan kantong pelanggan bolong.

Seno memasang tarif satu porsi antara Rp10.000 untuk salad dan Rp25.000 untuk menu nasi dengan sasaran anak-anak muda dan umum.

“Masakan Thailand dan Vietnam. Tapi, menu-menu ini melewati proses yang disesuaikan dengan lidah orang sini. Kalau tidak lulus test food, tidak akan dijual,” kata Seno saat menjawab pertanyaan Harian Jogja, Minggu (11/10/2015).

Ide menjalankan food truck memang sudah lama dimimpikan Seno. Sebelumnya, Seno merupakan Chef disebuah restoran di wilayah New York, Amerika Serikat. Sepulang ke Indonesia, dia mencoba peruntungan membuka sebuah restoran di Jalan Kaliurang. Sayang, usahanya tidak berjalan baik sampai akhirnya Seno membuka food truck sekitar dua bulan lalu.

“Di AS konsep ini sudah booming. New York misalnya, itu distrik bisnis, jauh dari restoran. Banyak berjejer food truck dengan beragam model. Kalau di Indonesia, baru Jakarta dan Bandung yang mulai marak,” cerita Seno.

Seno sendiri memang sudah berkecimpung di industri kuliner sejak lama. Bahkan, isteri dan mertuanya pun terjun dalam dunia bisnis ini. Dengan begitu, selepas dari AS, dia tidak membutuhkan waktu lama untuk langsung mewujudkan impiannya.

“Keluarga saya, istri dan mertua, memang lama terjun dalam food industry?. Background saya juga chef. Setelah dari AS, dan bisnis restoran tidak jalan, saya ngaduk Nasgor di truk nggak masalah?,” kata Seno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya