SOLOPOS.COM - Telur asin rasa soto (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Kuliner Kulonprogo berinovasi dengan merilis telur asin rasa soto.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Telur asin sudah familier di kalangan masyarakat. Namun, bagaimana dengan telur asin rasa soto?

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Rina memasukkan racikan bumbu soto yang telah ditumis ke dalam ember berisi tanah bercampur abu dan garam. Semua bahan itu kemudian diaduk agar tercampur merata. Campuran bahan itu akan digunakan untuk membalut puluhan telur bebek yang juga sudah disiapkan. Aroma bumbu soto tercium tajam saat Rina dan beberapa rekannya membalut satu per satu telur bebek.

“Nanti kalau sudah beberapa hari, lama-lama baunya hilang. Sudah disedot sama telurnya,” kata Rina sambil tersenyum.

Perempuan bernama lengkap Rina Lestari tersebut adalah anggota Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Purna “Maju Lestari” di Jangkaran, Temon, Kulonprogo. Saat Harian Jogja menemui sekumpulan mantan TKI pada pekan lalu, Rina dan teman-teman dengan senang hati menunjukkan usaha baru mereka.

Usia produk telur asin rasa soto baru sekitar satu bulan. Namun, bukan Rina si pembuat resepnya. Dwi Purnami, pekerja sosial yang sehari-hari jadi pendamping KAKB TKI Purna “Maju Lestari” merupakan sosok kunci di balik telur asing rasa soto.

“Awalnya dari perbincangan dengan teman-teman. Produk wingko kami mengalami penurunan omzet setelah awal tahun. Bikin apa lagi ya?” ungkap dia yang akrab disapa Nami itu.

Saat itu, Nami ingat akan perjuangan sang ibu dalam menyekolahkan keempat anaknya. Di samping berprofesi sebagai guru, ibunya juga memproduksi telur asin. Nami pun ikut membantu sehingga sudah cukup terampil.

“Tapi telur asin itu sudah biasa. Coba gimana kalau dikasih seasoning jadi telur asin rasa soto,” ucapnya.

Pembuatan telur asin rasa soto sebenarnya tidak jauh berbeda dengan telur asin biasa. Demi mendapat hasil terbaik, telur bebek yang dibalut tanah dan campuran bahan lainnya didiamkan selama tujuh hingga 10 hari sebelum direbus.

Pengolahan telur asin rasa soto (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Pengolahan telur asin rasa soto (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

“Kalau kami makan telur asin biasa lalu makan telur asin rasa soto, nanti akan terasa bedanya,” tutur
ibu berusia 43 tahun itu.

Meski terbilang produk baru, telur asin rasa soto cukup diminati. Dalam satu pekan, mereka bisa mengolah 600 telur. Bahkan, mereka bisa memproduksi 1.000 butir telur asin rasa soto jika sedang banyak pesanan.

“Kami juga mulai setor ke Mirota Kampus 60 pak per pekan atau 180 butir,” katanya kemudian.

Nami menambahkan saat ini 80% kebutuhan telur bebek dipasok dari Kecamatan Lendah, Kulonprogo. Dia mengharapkan warga Jangkaran sekitarnya bisa digerakkan untuk ternak bebek.

“Mereka sebenarnya mau ternak bebek tapi butuh pelatihan dulu,” ujarnya.

Satu butir telur asin rasa soto dijual seharga Rp2.500. Keuntungan yang didapat memang belum begitu besar. Namun, Nami dan para anggota KAKB TKI Purna “Maju Lestari” optimis
mengembangkan usaha itu.

“Walau sedikit hasilnya, tapi bisa kumpul dengan keluarga. Saya enggak mau pergi lagi,” ucap Rani yang mengaku pernah kerja di Singapura selama dua tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya