SOLOPOS.COM - Belut jadi salah satu bahan utama aneka makanan olahan

Belut jadi salah satu bahan utama aneka makanan olahan

SLEMAN—Guna menggembangkan keripik olahan berbahan belut, perajin belut Wartiyem, berencana membuat citarasa pedas.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Pengusaha yang mengusung merek keripik Citra Rasa itu mengaku sudah uji coba beberapa kali. “Saya mau buat keripik belut yang pedas. Sudah dicoba dengan cabe instan, tapi warna kurang menarik. Nanti mau coba lagi pakai cabe segar. Tahun ini semoga sudah bisa,” jelas Wartiyem, Senin (23/4).

Bersama dengan suaminya, Wartiyem merintis usaha ini sejak 1999. Berawal dari mengolah 25kg belut/hari berkembang menjadi 150kg setiap harinya. Omzet Rp5 juta/bulan menjadi Rp50 juta. Penghasilan Rp2 juta tumbuh menjadi Rp20 juta. Kini 10 pegawai yang bekerja di usahanya tersebut.

Perkembangan produk olahan belut itu, lanjut dia, dipengaruhi kemasan yang baik. Sebelumnya penjual keripik belut hanya mengandalkan kemasan keresek, sehingga kurang menarik.

“Dibungkusnya pakai keresek hitam, kaya sampah. Teman-teman pedagang gorengnya kaya pisang goreng, belut kecil, tepungnya tebal. Saat ada binaan dari Dinas Perikanan, baru mulai ada perbaikan,” ceritanya Wartiyem di tempat olahan belut Citra Rasa, Klaci II, Seyegan, Sleman.

Dengan kualitas terjamin, Wartiyem mengaku harga pasaran kripik belut yang ia jual memang lebih mahal. Biasanya harga jual sekitar Rp50.000/kg. Dengan kualitas super, Wartiyem menjual Rp65.000/kg dan kualitas biasa Rp55.000.

Melalui usaha Citra Rasa, Wartiyem sudah mampu membangun mitra di beberapa daerah seperti Magelang, Bandung, Jakarta, dan Bali. Pengembangan usaha sudah dilakukan dengan memproduksi olahan lain seperti kripik paru, tempe, ikan wader, bayem, dan jamur.

Melalui keterangan dari pegawainya Devi Elawati bagian pembukuan, produksi dan penjualan keripik belut tetap mendominasi. “Setiap bulannya, untuk belut Rp48 juta, bayem Rp3 juta, sementara wader dan tempe Rp1 juta,” imbuhnya.

Penjualan yang dilakukan masih didominasi secara mandiri, yaitu 80% dan melalui mitra 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya