SOLOPOS.COM - Sejumlah kios di taman kuliner Condongcatur, Depok, Sleman tampak tutup seperti terlihat pada Selasa (17/5/2016) siang. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Kuliner Sleman telah diberikan wilayah namun banyak yang tutup karena tidak ada kegiatan

Harianjogja.com, SLEMAN– Kebanyakan kios atau warung makan di Taman Kuliner Sleman tutup karena tidak ada kegiatan yang digelar di kawasan tersebut.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Taman Kuliner di kawasan Condongcatur Sleman ini berupa dereta kios dengan halaman di depan dan samping kios. Sebuah pendapa juga telah disediakan untuk tempat umum.

Namun, kawasan tersebut lebih banyak sepi saat tidak ada kegiatan. Sejumlah kios pun memilih tutup.

Lokasi tersebut kadang menjadi temak kegiatan seni, seperti festival seni dan pameran. Pada saat itulah biasanya, kios baru buka, itu pun hanya sebagian.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Tak Kunjung Surut, 5 Bulan Banjir Rendam Kampung di Cipayung Depok

Tak Kunjung Surut, 5 Bulan Banjir Rendam Kampung di Cipayung Depok
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Jumat, 3 Mei 2024 - 11:35 WIB
share
SOLOPOS.COM - Foto udara banjir di Kampung Bulak Barat, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5/2024). (Antara/Yulius Satria Wijaya)

Solopos.com, DEPOK — Banjir merendam Kampung Bulak Barat, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat tak kunjung surut.

Lima bulan sudah banjir melanda wilayah Bulak Barat, Cipayung, Depok sehingga menyebabkan jalan yang menghubungkan Kampung Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih Sawangan terputus hingga kini.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kondisi itu mengganggu aktivitas warga akibat genangan air yang mencapai 1 meter.

Koran Solopos

Suasana Kampung Bulak Barat, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat yang masih terendam banjir, Kamis (2/5/2024). (Antara/Yulius Satria Wijaya)

 

Lima bulan sudah banjir melanda wilayah Bulak Barat, Cipayung, Depok sehingga menyebabkan akses warga terputus hingga kini. (Antara/Yulius Satria Wijaya)

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Dear Orang Tua, Jangan Banyak Kritisi Anak Saat Eksplorasi Seni

Dear Orang Tua, Jangan Banyak Kritisi Anak Saat Eksplorasi Seni
author
Newswire , 
Akhmad Ludiyanto Jumat, 3 Mei 2024 - 11:32 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Sejumlah anak usia TK hingga SD mengikuti lomba mewarnai dan menggambar di Pendapa Ageng ISI Solo, Minggu (25/9/2022). (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, BANDUNG – Orang tua hendaknya jangan banyak mengritisi anak yang sedang mulai mengeksplorasi kemampuannya di bidang seni agar tidak menghalangi kreativitasnya. Hal tersebut diungkapkan psikolog klinis anak, Reti Oktania.

“Kalau orang tua mendampingi anak berkreasi itu perlu untuk kita notice, tapi tidak mengkritisi jadi kalau dilihat anak mulai berkarya, support saja,” kata Reti saat ditemui media di acara penghargaan Toyota Dream Car Art Contest (TDCAC) ke-17 di Taman Lalu Lintas, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/5/2024).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan sering kali orang tua memiliki ekspektasinya sendiri bahwa kemampuan anak harus bagus dan tidak jarang mengkritik karya anak.

Untuk anak di bawah 14 tahun, Reti mengatakan orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anaknya untuk eksplorasi di berbagai bidang baik seni maupun bidang lainnya.

Koran Solopos

Anak bisa mencari inspirasi dari mana saja mulai dari yang terjadi di sekelilingnya hingga media digital sebagai media referensi mereka.

Seni juga bisa menjadi terapi untuk anak yang tidak percaya diri mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata sehingga saat dewasa bisa menghindari anak dari gangguan kesehatan mental.

“Seni memang punya unsur terapi, jadi ada perasaan emosi yang tidak bisa kita ungkapkan bisa kita salurkan lewat karya, dengan seni atau tulisan, dengan berkarya setidaknya membuat kita lebih tenang dan menyalurkan perasaan yang memang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata,” katanya.

Emagazine Solopos

Reti menyarankan orang tua menurunkan ekspektasi bahwa karya anak harus bagus saat mencoba mengikuti kompetisi bidang seni dan tidak menuntut anak untuk juara.

Dengan membiarkan anak menyalurkan kreativitasnya sesuai usia orang tua dapat menemukan bakat anak dan membangkitkan semangat anak untuk mencoba berkompetisi.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

DPC PDIP Wonogiri Ajukan Pengunduran Diri 6 Caleg, Cek Daftar Namanya

DPC PDIP Wonogiri Ajukan Pengunduran Diri 6 Caleg, Cek Daftar Namanya
author
Suharsih Jumat, 3 Mei 2024 - 11:26 WIB
share
SOLOPOS.COM - Koordinator Kesekretariatan DPC PDIP, Firas Febriawan (kiri), menyerahkan berkas pengusulan pengunduran diri enam caleg kepada Komisioner KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, di Aula KPU Wonogiri, Kamis (2/5/2024) malam. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — DPC PDIP Wonogiri mengajukan pengunduran diri enam nama calon anggota legislatif atau caleg DPRD Wonogiri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri.

Pengajuan pengunduran diri itu disampaikan saat rapat pleno penetapan perolehan kursi dan caleg terpilih DPRD Wonogiri hasil Pemilu 2024 di Kantor KPU Wonogiri, Kamis (2/5/2024).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

PDIP menyerahkan nama-nama caleg yang mengundurkan diri itu sesaat sebelum KPU Wonogiri menandatangani berita acara penetapan perolehan kursi dan caleg terpilih anggota DPRD Wonogiri pada Pemilu 2024.

Koordinator Kesekretariatan DPC PDIP Wonogiri, Firas Febriawan, mengatakan ada enam caleg yang diusulkan mengundurkan diri. Enam caleg itu meliputi Margono dan Yukanan Supriyanto dari daerah pemilihan (dapil) I, Ruderikus Wiwoho Adi Sasono dari dapil II.

Koran Solopos

Kemudian Yudhi Sri Cahyono dari dapil III serta Rusdiana dan Endri Sulistyowati dari dapil IV. Semua caleg yang diusulkan mengundurkan diri merupakan caleg terpilih yang ditetapkan KPU Wonogiri kecuali Endri Sulistyowati.

Caleg PDIP nomor urut enam di dapil IV ini turut diusulkan mengundurkan diri karena perolehan suara by name atau perorangan tepat di bawah Rusdiana yang ditetapkan sebagai caleg terpilih.

Akan tetapi, perolehan akumulasi suara partai Endri pada sistem KomandanTe yang diterapkan PDIP lebih rendah dibandingkan caleg lain. Jika Endri tidak diikutsertakan dalam pengunduran diri itu, dia yang akan menggantikan Rusdiana.

Emagazine Solopos

Padahal ada caleg lain yang perolehan suara partainya lebih tinggi dibandingkan Endri dan berhak menggantikan Rusdiana. “Nama-nama yang mengundurkan diri itu karena perolehan suaranya memang rendah dalam KomandanTe,” kata Firas saat ditemui Solopos.com di Kantor KPU Wonogiri, Kamis (2/5/2024).

Rapat Pleno Ulang

Firas melanjutkan caleg yang diajukan mengundurkan diri itu akan diganti caleg yang memperoleh suara partai di wilayah teritorial terbanyak sesuai penerapan strategi pemenangan KomandanTe.

Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, menyampaikan telah menetapkan caleg terpilih anggota DPRD Wonogiri berdasarkan sistem penghitungan Sainte Lague. Artinya caleg yang memperoleh suara by name terbanyak akan terpilih sesuai dengan perolehan kursi partai di dapil.

Interaktif Solopos

Akan tetapi, berdasarkan Peraturan KPU No 6/2024, caleg terpilih bisa diganti dengan syarat antara lain caleg yang bersangkutan meninggal dunia, mengundurkan diri, dan terbukti melakukan tindak pidana Pemilu.

Ihwal pengajuan pengunduran diri enam caleg PDIP, KPU akan terlebih dahulu meminta klarifikasi kepada pimpinan partai tersebut sesuai dengan Surat KPU No 664.

Klarifikasi itu untuk memastikan nama-nama yang bersangkutan benar mengundurkan diri disertai bukti berkas pengunduran diri. Jika hasil klarifikasi itu menyatakan benar enam calon itu mengundurkan diri, KPU akan mengubah daftar caleg terpilih.



”Hari ini kami akan meminta klarifikasi kepada pimpinan PDIP Wonogiri. Setelah klarifikasi, kami akan menggelar pleno kembali apa pun hasil klarifikasinya,” kata Satya kepada Solopos.com, Jumat (3/5/202).

Menurut Satya, mereka yang mengundurkan diri akan diganti dengan caleg yang memperoleh suara perorangan terbanyak di bawah mereka. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Pemilu No 7/2017 tentang Pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories