SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO—Jumlah guru sekolah luar biasa (SLB) di Kulonprogo masih kurang. Sekalipun perbandingan jumlah guru sekolah luar biasa (SLB) dan siswa berkebutuhan khusus di Kulonprogo ideal, namun fakta di lapangan, pelayanan pada siswa berkebutuhan khusus belum optimal.

Pasalnya, terdapat jenis kebutuhan khusus yang membutuhkan lebih dari satu guru untuk mendampingi.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Guru SLB Kasih Ibu Galur, Herman Yosep S, mengungkapkan, idealnya satu orang guru mengajar tujuh siswa berkebutuhan khusus. Akan tetapi, jika didasarkan pada fakta di lapangan, jenis kebutuhan khusus tidak dapat digeneralisasikan penanganannya.

“Misal autis, ada yang membutuhkan hingga dua guru sekaligus untuk menangani satu orang,” jelasnya, Senin (24/3/2014).

Kendala yang dihadapi guru SLB, mereka harus melayani murid secara individualis dan selama ini pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus masih terfokus pada kelompok.

Disebutkannya, jumlah guru dan karyawan SLB di Kulonprogo sebanyak 155 orang dengan jumlah siswa SLB mencapai 400-an orang. Ia berharap, fakta di lapangan dapat menjadi pertimbangan untuk menambah jumlah guru SLB di Kulonprogo.

Meski begitu, Herman mengapresiasi kebijakan pemerintah yang sudah membebaskan biaya pendidikan di SLB sehingga siswa berkebutuhan khusus dapat mengenyam pendidikan gratis.

Hal senada juga diutarakan Jumilah, salah satu guru SLB PGRI Sentolo, yang merasa jumlah guru SLB masih kurang. “Kalau di sekolah kami rata-rata satu guru mengajar enam siswa, tetapi ada beberapa siswa yang membutuhkan perhatian ekstra,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya