SOLOPOS.COM - Ilustrasi Raskin (JIBI/dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO–Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Divre) DIY menilai positif langkah Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk memenuhi kebutuhan raskin secara mandiri. Selanjutnya, Bulog siap meneken Memorandum of Understanding bersama Pemkab Kulonprogo.

Kepala Bulog Divre DIY, Awaludin Iqbal mengungkapkan, pemenuhan raskin daerah dapat meningkatkan serapan beras dari petani setempat. Program itu sekaligus membuat Bulog memiliki pintu lebih banyak.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

“Tahun depan target serapan beras mencapai 65.000 ton. Dan angka itu belum pernah dicapai sebelumnya. Tahun ini saja, target kami 55.000 ton berdasarkan revisi November lalu, sekarang baru terealisasi 52.000 ton,” kata Awaludin kepada wartawan, Rabu (18/12/2013).

Dia menjelaskan, serapan beras terbaik pernah dicapai 2012. Namun itu pun baru mencapai angka 62.000 ton. “Jadi yang di Kulonprogo itu nanti jadi test case, juga jadi kesempatan kami meningkatkan serapan di puncak masa produksi,” jelasnya.

Dia mengatakan, secara prinsip sudah ada kesepahaman terkait realisasi raskin daerah di Kulonprogo. Hanya, dia menegaskan masih perlu ada penajaman kesamaan persepsi terkait proses ini. Terutama dari aspek legal formal maupun administrasi.

Iqbal mengaku sebelumnya sempat bertemu dengan instansi terkait untuk membicarakan masalah yang sama. Rencananya pihaknya akan  bertemu lagi untuk mempertajam pemahaman terkait rencana ini.Pasalnya, untuk bisa direalisasikan program ini membutuhkan kerja sama banyak pihak seperti Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan dan dinas terkait.

“Kalau dari sisi Bulog sebenarnya lebih efisien. Artinya kami bisa memanfaatkan untuk meningkatkan stok beras Bulog dari petani yang dibeli dengan harga pemerintah. Mungkin MoU-nya dalam waktu dekat sudah bisa disepakati. MoU ini akan jadi aspek yang secara moral mengikat,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkab Kulonprogo menargetkan realisasi alokasi beras miskin (raskin) dari dari produksi petani lokal di Kulonprogo dimulai 2014 mendatang. MoU dengan Bulog DIY terkait rencana ini direncanakan Desember ini juga. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, setelah melakukan pendekatan Bulog bersedia mengakomodir Raskin diubah menjadi Rasda.

Meski Rasda tidak berasal dai Bulog, namun anggaran untuk pengadaan maupun distribusinya tetap berasal dari pemerintah pusat. Bedanya, dalam pengadaan beras Bulog membeli dari produksi petani Kulonprogo melalui Gapoktan.

“Uangnya dari pusat, hanya Bulog DIY setiap kali pengadaan beras kemudian mengklaim ke pusat. Jadi kami tidak berhubungan dengan pusat, kami cuma dengan Bulog DIY,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya