SOLOPOS.COM - Seorang wisatawan berfoto di dalam kerang mutiara raksasa yang menjadi salah satu wahana andalan wisata mangrove Pantai Pasir Kadilangu di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo, beberapa waktu lalu. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

GIS Mudahkan Promosi Investasi Wisata

Harianjogja.com, KULONPROGO— Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Kulonprogo menggalakkan sosialisasi penggunaan Geographic Information System (GIS) kepada pengelola objek wisata. Sistem yang sudah tersedia dalam aplika DPMPT Mobile itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas jasa wisata di Kulonprogo sehingga dapat lebih menarik perhatian investor.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Kepala Bidang Pengawasan Data dan Informasi, Herismoyo mengatakan, GIS akan menjembatani hubungan antara pengelola obyek wisata dengan para investor. “Melalui aplikasi ini, kami mengajak pengelola obyek wisata di Kulonprogo untuk bekerja cerdas. Mereka perlu melek teknologi informasi sehingga memudahkan promosi potensi masing-masing obyek wisata yang dikelola,” kata Herismoyo, Senin (23/10/2017).

Sosialisasi GIS sebelumnya sudah dilaksanakan pada November lalu. Saat itu, DPMPT Kulonprogo memperkenalkan GIS kepada para pengelola wisata serta menggali berbagai informasi mengenai berbagai potensi, peluang, dan hambatan dalam pengembangan pariwisata di Kulonprogo. Sosialisasi tahap kedua kemudian dilakukan pekan lalu sebagai tindaklanjut. Kali ini, para peserta sosialisasi diajari mengoperasikan GIS DPMPT Mobile sebagai sarana promosi wisata.

Herismoyo mengungkapkan, para peserta dapat memaparkan potensi wisata yang bisa ditawarkan kepada investor dengan memasukkan titik koordinat obyek wisata masing-masing dalam GIS. “Kita lalu dapat mengetahui kategori obyek wisata tersebut, segmen, aksesbilitas, serta peluang investasi melalui aplikasi ini,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala DPMPT Kulonprogo, Agung Kurniawan mengatakan Kulonprogo tengah menjadi sorotan publik karena adanya beberapa megaproyek, seperti pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan Pelabuhan Tanjung Adikarto. Megaproyek tersebut diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah sehingga berdampak positif terdapat kesejahteraan masyarakat. “Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi pertumbuhan ekonomi di Kulonprogo,” ungkap Agung.

GIS merupakan aplikasi khusus yang berfungsi membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis. GIS dapat digunakan dalam investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya pariwisata, perencanaan pengembangan obyek wisata, serta kartografi dan perencanaan rute menuju lokasi obyek wisata. Dengan demikian, GIS dapat memetakan potensi pawisata Kulonprogo secara lebih detail, lengkap dengan titik-titik koordinat lokasinya serta peluang usaha yang masih bisa dikembangkan.

Menurut Agung, GIS akan memudahkan para investor yang berminat menanamkan investasi di kawasan wisata tertentu. Mereka dapat mengakses data riil secara daring melalui DPMPT Mobile. “Kami berharap penggunaan GIS dapat meningkatkan usaha pengelolaan pariwisata dan tentunya investasi di Kulonprogo,” ucap Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya