SOLOPOS.COM - Rektor UGM Panut Mulyono (berdiri, kiri) saat memberikan dukungan terhadap para guru besar UGM yang menyatakan sikap menolak Pansus Angket KPK DPR RI, di Balairung UGM, Senin (10/7) pagi. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Universitas Gadjah Mada (UGM) secara tegas menyatakan penolakannya terhadap Pansus Angket KPK DPR RI.

Harianjogja.com, SLEMAN – Universitas Gadjah Mada (UGM) secara tegas menyatakan penolakannya terhadap Pansus Angket KPK DPR RI. Sejumlah guru besar UGM memberikan pernyataan sekaligus kritikan terhadap Pansus itu, dalam konferensi pers di Balairung UGM, Senin (10/7/2017) pagi.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Acara yang diawali dengan santap soto itu dihadiri lebih dari 10 guru besar UGM, tak terkecuali Rektor UGM, Panut Mulyono dan mantan Rektor UGM Dwikorita Karnawati.

Panut memberikan pernyataan cukup singkat dalam kesempatan itu mengawali pernyataan sikap yang disampaikan para guru besar, ia duduk deretan di belakang para guru besar lainnya di hadapan awakmedia.

“Kami Mendukung sepenuhnya untuk gerakan ini. Selanutnya kami serahkan kepada yang sudah menyiapkan isi yang akan disampaikan pada pagi hari ini, terimakasih,” ungkap Panut di Balairung UGM, Senin (10/7) pagi.

Pernyataan sikap dukungan terhadap KPK dan menolak Pansus Angket DPR RI disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum UGM Prof. Sigit Riyanto. Intinya, UGM tengah mengalang dukungan seluruh dosen untuk menolak Pansus Angket KPK, UGM akan memantau Pansus Angket KPK dan membuat deklarasi UGM berintegritas sebagai komitmen keberpihakan UGM terhadap gerakan anti korupsi.

Setelah Sigit menyampaikan pernyataan sikap, sejumlah guru besar dari berbagai latarbelakang keilmuan turut memberikan pernyataan yang sama. Prof. Dwikorita misalnya, meski bukan ahli hukum namun nuraninya terpanggil untuk memberikan dukungan terhadap penolakan angket KPK.

“Gerakan ini panggilan nurani, awalnya beberapa dosen, akhirnya berkembang masif, sudah ada ratusan dosen. Saya kebetulan geologi tidak paham bidang per-KPK-an tetapi kita semua apapun bidang punya nurani, sehingga kami bertekad untuk peduli terhadap upaya program integritas gerakan anti korupsi,” ungkap wanita yang pernah menjadi moderator Debat Capres dalam Pilpres 2014 ini.

Aktivis Pusat Kajian Anti Korupsi UGM Zaenal Arifin Muchtar yang memandu pertemuan itu menyatakan, hingga Senin (10/7/2017) sudah terkumpul 400 dosen UGM yang menolak Angket KPK.

Penggalangan tandatangan terus dilakukan dengan target 1.000 dosen, dan UGM akan kembali memberikan pernyataan sikapnya bersamaan dengan Pansus Angket KPK DPR RI meminta pendapat ahli terkait angket tersebut pada Senin (17/7/2017) pekan depan.

“Hari ini hanya pemanasan, apa yang dipanasi, yaitu mengumpulkan seribu tandatangan gerakan seribu dosen menolak. Kami akan menganalisa apa yang terjadi di Pansus dan catatan itulah yang dikeluarkan di deklarasi tanggal 17 [Juli 2017],” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya