SOLOPOS.COM - Bangsal Kepatihan (kratonwedding.com)
Kunjungan kerja kali ini dari Vietnam.
Harianjogja.com, JOGJA-Kontingen Kementerian Tenaga Kerja Vietnam diwakili oleh wakil menteri Tenaga Kerja Vietnam Rham Minh Huan mengunjungi Jakarta dan DIY untuk melihat kondisi hubungan serikat pekerja dan sektor industri di Indonesia. Adapun serikat pekerja di Indonesia dinilai lebih damai.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Sulistyo mengatakan, kunjungan Kemenaker Vietnam terkait dengan ratifikasi Organisasi Buruh Internasional (ILO) nomor 87 tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak berorganisasi.
Indonesia menjadi tujuan karena sejak 1998 lewat Keputusan Presiden (Keppres) nomor 83 tahun 1998 sudah ada peraturan yang menjadi landasan pelaksanaan hak para pekerja untuk berserikat dan berorganisasi. Peraturan itu semakin ditegakkan dengan munculnya UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Buruh.
“Mereka ingin melihat bagaimana kondisi serikat pekerja di Indonesia dan bagaimana membuat dan mengimplementasikan undang-undangnya,” kata Sulistyo, Kamis (17/12/2015).
Sulistyo menambahkan dari sisi kebebasan berserikat Indonesia sudah jauh lebih berkembang ketimbang Vietnam. Di Vietnam sejauh ini hanya ada satu serikat pekerja yang menjadi naungan kalangan pekerja dan buruh. Indonesia sejauh ini memiliki beberapa serikat pekerja yang aktif membantu memenuhi perlindungan dan pemenuhan hak pekerja seperti KPSI dan SPSI meskipun satu perusahaan hanya boleh mengikuti satu organisasi serikat pekerja.
“Intinya mereka ingin melakukan ratifikasi ILO dan melihat bagaimana kita melakukannya. DIY dipilih karena disini situasi antara pekerja dan industri dinilai terjembatani dengan baik sehingaga tak ada gejolak berarti,” tandas Sulistro.