Jogja
Selasa, 9 September 2014 - 13:20 WIB

KUNKER DPRD : Dewan Enggan Hentikan Kunker

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kunjungan kerja (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Banyak masyarakat yang meminta agar anggota Dewan yang baru berani untuk menghapus kunjungan kerja (kunker) yang dinilai tidak memberi manfaat banyak. Namun wakil rakyat ini tidak berani berjanji dengan tegas.

Ketua Sementara DPRD Bantul, Hanung Raharjo menyatakan lembaganya tidak bisa memastikan memotong atau menghentikan aktivitas kunker ke luar daerah. Ia berdalih kunker tersebut sangat dibutuhkan. Misalnya kunker yang dilakukan ke pemerintah pusat untuk tujuan konsultasi.

Advertisement

“Misalnya ada aturan baru atau UU baru, kami kan harus meminta petunjuk dan berkonsultasi ke pemerintah pusat agar tidak salah membuat kebijakan,” terang Hanung Senin (8/9/2014).

Sedangkan untuk kunker ke luar daerah dengan tujuan studi banding atau belajar pengalaman pemerintahan daerah lain menurut dia juga tidak dapat dipastikan untuk dikurangi bahkan dihentikan. Ada kalanya penyusunan sebuah rancangan peraturan daerah (Raperda) sangat membutuhkan studi komparasi dengan daerah lain yang dianggap telah berhasil.

Kalangan DPRD Sleman juga tak berani tegas untuk mengurangi agenda kunker. Ketua Sementara DPRD Sleman, Sri Muslimatun mengatakan memang ada kemungkinan jumlah kunker periode ini lebih sedikit dibanding sebelumnya. Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan berapa intensitasnya.

Advertisement

“Pengurangan jumlah kunker itu sangat mungkin dilakukan,” kata Sri kepada Harianjogja.com, Senin (8/9/2014). Menurut dia hal itu karena pada setiap alat kelengkapan Dewan sudah terdapat pakar dan tim ahli.

“Tim ahli tentu ikut memberikan rekomendasinya,” ujar Sri. Jika setiap anggota dewan menjalankan perannya secara efektif, Sri menilai tak perlu sering-sering diadakan kunker.

Ketua Sementara DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati mengaku sudah memiliki rencana kerja Dewan yang berbeda jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, namun ia enggan menjabarkan sebelum SK turun. Saat didesak pertanyaan terkait rencana pengurangan kunjungan kerja (kunker) dewan, Akhid hanya menjawab, “Besok saja.”

Advertisement

Sedangkan Sekretaris DPRD Kulonprogo Krissutanta mengungkapkan agenda kunker berbeda-beda.

“Jumlah kunker di tiap komisi berbeda-beda,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan Harian Jogja, Senin (8/9/2014) dari 120 warga di DIY yang ditanya  mengaku tidak yakin dengan kinerja Dewan baru dan tidak akan lebih baik dari sebelumnya. Ketika ditanyakan apakah mereka yakin anggota DPRD sekarang lebih baik dibanding dengan yang sebelumnya, sebanyak 78 orang mengatakan tidak yakin. Sementara hanya 33 orang yang mengatakan yakin dan sembilan orang mengaku ragu-ragu.

Kondisi yang hampir sama juga terjadi ketika ditanyakan apakah masyarakat menilai anggota DPRD saat ini akan lebih merakyat dan aspiratif. Lagi-lagi sebanyak 79 warga mengaku tidak yakin atau tidak percaya. Sementara 32 orang mengaku yakin dan sembilan ragu-ragu. Banyak alasan yang menjadikan sebagian masyarakat bersikap skeptis terhadap para wakil rakyatnya tersebut. Salah satunya karena maraknya tingkat korupsi yang dilakukan oleh para wakil rakyat serta seringnya para wakil rakyat melakukan kunjungan kerja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif