SOLOPOS.COM - Ilustrasi perayaan wisuda. (Freepik)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Jagad media sosial akhir-akhir ini dihebohkan dengan keluhan kegiatan wisuda atau kelulusan untuk jenjang TK hingga SMA. Padahal dulunya kegiatan wisuda atau acara kelulusan identik dengan sesorang yang baru saja lulus dari kuliah atau peguruan tinggi.

Kegiatan wisuda yang digelar di tingkat TK hingga SMA itu dinilai sangat membebani wali murid. Hal ini karena kegiatan wisuda tersebut biasanya digelar di hotel dan dengan serangkaian kegiatan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Keluhan yang diutarakan di media sosial itu juga dialami oleh warga di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul, Ery Agustin Sugiyanti, menyampaikan banyak mendapatkan keluhan dari wali murid terkait pelaksanaan wisuda di sekolah.

“Di medsos sudah ada yang mengadu ke Menteri Pendidikan. Ternyata keluhan serupa juga ada di Gunungkidul,” kata Ery, Jumat (16/6/2023).

Menurut dia, keluhan yang disuarakan oleh wali murid karena kegiatan perpisahan tersebut membutuhkan biaya besar. Sebagai contoh, untuk wisuda tingkat SMP ada penarikan iuran dari komite sekolah sebanyak Rp350.000 per anak.

“Ada suratnya tentang iuran ini. Malahan ada sekolah yang mengadakan wisuda di hotel dan itu terjadi di Gunungkidul,” katanya.

Adanya fenomena ini, Ery mengakui jangan sampai dijadikan tren. Pasalnya, kegiatan yang terlaksana kurang bermanfaat dan lebih menjurus ke hura-hura atau hedonisme.

“Setahu saya wisuda dulu kalau lulus kuliah, tapi sekarang dilaksanakan mulai dari TK hingga SMA,” katanya.

Ia berharap pelaksanaan kegiatan lulusan bisa lebih dikemas sederhana dan tidak mengeluarkan banyak anggaran. Terlebih lagi, pada saat penerimaan peserta didik baru untuk melanjutkan sekolah juga membutuhkan banyak biaya.

“Daripada untuk wisuda, mending dipergunakan persiapan untuk melanjutkan sekolah. Ini akan lebih bermanfaat,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul lainnya, Ari Siswanto. Anggota Fraksi PKS ini menyampaikan acara kelulusan tidak harus dilakukan secara mewah karena yang terpenting bisa memberikan kesan bagi anak-anak.

Salah satu upaya tersebut bisa dilakukan dengan menampilkan potensi para siswa untuk berani tampil di khalayak umum. Selain itu, bisa diisi dengan kegiatan motivasi dan lain sebagainya.

“Ya kalau berlebihan jelas tidak baik,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Heboh Wisuda Lulusan Sekolah Mulai Dikeluhkan Orangtua Siswa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya